Banda Aceh (Waspada Aceh) – Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) resmi menetapkan Saiful Bahri (Pon Yaya) sebagai Ketua DPRA sisa masa jabatan 2019-2024.
Penetapan tersebut diberitahukan dalam sidang paripurna di gedung utama DPRA, Senin (21/3/2022), yang dipimpin langsung Dahlan Jamaluddin dan juga dihadiri oleh perwakilan Gubernur Aceh, Wakil Ketua DPRA, seluruh ketua komisi dan anggota DPRA.
Dalam sambutannya, Dahlan menyampaikan DPRA telah melaksanakan rapat Banmus terkait sidang paripurna pergantian ketua DPRA. Rapat itu menindaklanjuti masuknya surat keputusan Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh terkait usulan pergantian ketua DPRA dari Dahlan kepada Saiful Bahri.
Dia menyebutkan, usulan pergantian ketua tersebut merupakan kewenangan dari partai politik, yang telah diatur dalam ketentuan pasal 36 ayat 2.
“Maka sesuai dengan ketentuan tersebut, izinkan kami melaporkan dan mengumumkan secara resmi dalam rapat paripurna DPRA terhadap usulan pergantian ketua DPRA dari Fraksi Partai Aceh yang mengusulkan pergantian saya Dahlan Jamaluddin dari Ketua DPRA dan mengusulkan Saiful Bahri sebagai ketua DPRA sisa masa jabatan 2019-2024,” tutur Dahlan.
Sementara itu, untuk menghindari kekosongan sebelum Saiful Bahri dilantik, DPRA sepakat dan memutuskan Wakil Ketua DPRA Safaruddin ditunjuk sebagai Plt Ketua DPRA.
Safaruddin mengatakan penunjukan tersebut berdasarkan peraturan perundang-undangan, di mana saat terjadi kekosongan jabatan Ketua DPRA, akan secara langsung diisi oleh salah satu yang ditunjuk oleh pimpinan.
“Kebetulan koordinasi dengan pimpinan lainnya, menunjuk saya untuk menjadi pelaksan tugas sementara, sambil menunggu ditetapkan dengan surat keputusan Kemendagri untuk ketua definitif,” tutur Safaruddin.
Dia menegaskan, bahwa menurutnya dalam penetapan dia sebagai Plt hanya sebuah mekanisme dan tidak ada terjadi permasalahan. (Kia Rukiah)
