Kamis, Mei 2, 2024
Google search engine
BerandaAcehRural ICT Camp di Pulo Aceh: Meningkatkan Akses Digital ke Pelosok

Rural ICT Camp di Pulo Aceh: Meningkatkan Akses Digital ke Pelosok

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Dalam upaya mengentaskan kesenjangan digital yang masih melanda wilayah terpencil di Indonesia, Rural ICT Camp akan digelar di Pulo Aceh, Aceh Besar, mulai 11 hingga 14 Oktober 2023.

Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Commonroom dan Kedutaan Besar Inggris Jakarta untuk mengentaskan kesenjangan digital di wilayah pedesaan terpencil di Indonesia.

Rural ICT Camp akan menjangkau empat desa di Pulo Aceh, yaitu Desa Lapeng, Desa Lampuyang, Desa Meulingge, dan Desa Gugop, dengan Desa Lampuyeung sebagai venue utama.

Direktur Commonroom, Gustaff Harriman Iskandar, mengatakan kegiatan ini merupakan agenda yang digelar keempat kalinya, dengan mengusung tema “Desa Tangguh dan Konektivitas yang Bermakna,” yang bertujuan untuk meningkatkan akses digital dan literasi internet di kalangan masyarakat pedesaan.

Pemilihan tema ini berlandaskan atas pentingnya kemampuan wilayah pedesaan untuk memiliki ketangguhan dan daya tahan untuk beradaptasi serta menghadapi berbagai tantangan pembangunan.

“Misalnya masalah kesenjangan, dampak perubahan iklim, situasi pemulihan pasca pandemi COVID-19, kebencanaan, keterbatasan sumber daya, ketidakstabilan ekonomi, dan sebagainya,” kata Gustaff dalam konferensi pers di TPlus Cafe, Banda Aceh, Selasa, (10/10/2023).

Selama empat hari, peserta dari 10 provinsi di Indonesia juga akan mengikuti Rural ICT Camp 2023 ini. Seangkaian kegiatannya yaitu webinar, pelatihan literasi digital bagi warga di Pulo Aceh baik di kalangan orang tua, pelajar, tenaga pengajar, tenaga kesehatan, dan lain-lain. Selain itu juga akan digelar kegiatan aksi bersih pantai.

Salah satu inovasi yang akan diluncurkan dalam acara ini adalah modul atau kurikulum terkait internet dan kebencanaan. Modul ini dirancang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat pedesaan dalam menghadapi bencana alam.

Gustaff mengatakan program ini merupakan bagian dari inisiatif Digital Access Programme (DAP) yang dicanangkan oleh Foreign, Commonwealth and Development Office (FCDO) dan didukung oleh The Information Society Innovation Fund (ISIF Asia).

Rita Damayanti, Digital Access Program dari Kedutaan Besar Inggris Jakarta, menjelaskan bahwa tujuan dari program ini adalah mencari model bisnis atau inovasi yang dapat meningkatkan akses digital bagi komunitas marginal dan kaum terpencil. Program ini sifatnya prototipe, di mana penelitian akan dilakukan terlebih dahulu untuk menemukan solusi digital terbaik di daerah tersebut.

“Kepada Pemerintah kami menawarkan alternatif untuk meningkatkan akses digital bagi komunitas marginal dan kaum terpencil. Harapan kami, pemerintah melihat inisiatif ini sebagai sumber penggunaan digital yang dapat membangun koneksi di masyarakat,” tambahnya.

Rural ICT Camp 2023 diharapkan akan menjadi forum interaktif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, akademisi, praktisi internet dan teknologi digital, lembaga masyarakat sipil, serta warga lokal.

Melalui kolaborasi ini, diharapkan kesenjangan digital di wilayah pedesaan dapat terus diperkecil, membuka peluang baru, dan menciptakan masyarakat yang tangguh di era digital. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER