Aceh Utara (Waspada Aceh) – Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) milik Pemerintah Aceh Utara telah memiliki alat Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL), yakni alat untuk mengangkat batu ginjal dalam tubuh tanpa operasi.
Salah satu alat tercanggih yang dimiliki RSUCM, resmi di-launching oleh Bupati Aceh Utara, H. Muhammad Thaib, sekaligus meresmikan ruang isolasi Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-Emerging (Pinere) untuk isolasi pasien COVID-19 ruang rawat Ricu, Rabu (19/8/2020).
Direktur RSUCM drg Nurhaida melalui Humas Jalaluddin, menyebutkan, dengan adanya alat pemecah batu ginjal, masyarakat yang memiliki penyakit batu ginjal dapat berobat RSUCM. Jadi kata dia, pasien tidak mesti ke luar kota lain atau ke luar negeri, karena juga rumahs akit ini telah memiliki dokter ahli.
“Batu ginjal yang ada di tubuh pasien bisa dihancurkan tanpa operasi, kemudian keluar melalui saluran kencing,” terang Jalaluddin.
Selain itu, RSUCM saat ini memiliki ruangan isolasi Panere dengan 22 tempat tidur. Sedangkan ruangan rawat Ricu memilik 9 tempat tidur. Meskipun ruangan tersebut sudah disediakan pada saat RSUCM menjadi salah satu rumah sakit yang ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan pasien terpapar COVID-19.
“Bupati Aceh Utara berharap dengan adanya penambahan ruang isolasi bagi Orang Tanpa Gejala (OTG) COVID-19 dan ruang Rawat RIcu di RSUCM, mampu memberikan pelayanan yang baik bagi pasien COVID-19,” terang Jalaluddin.
Sementara saat meresmikan ruang Pinere dan ruang rawat Ricu, sekaligus launching alat pemecah batu ginjal, selain dihadiri Bupati Aceh Utara, turut hadir Direktur RSUCM drg Nurhaida, Wakapolres Lhokseumawe, Kompol Ahzan, Kadinkes Aceh Utara, Amir Syarifuddin, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Utara, Amir Hamzah, dan sejumlah pejabat lainnya.(riri).
