Aceh Besar (Waspada Aceh) – Pangkalan PSDKP Lampulo melepasliarkan 79 ekor tukik (anak penyu) lekang berusia 3 hari setelah penetasan di kawasan Pantai Islami Lamteungoh, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, Selasa (14/3/2023).
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Aliman mengatakan, kegiatan ini dalam upaya melestarikan dan menjaga keseimbangan ekosistem laut.
Pelepasan tukik ini juga bertujuan memperkenalkan kepada anak anak sejak dini tentang salah satu biota laut yaitu penyu dan konservasinya. Keberadaan penyu ini semakin terancam akibat perburuan dan konsumsi telurnya.
Pelepasliaran penyu ini merupakan hasil penetasan dari 100 penyu dengan usia tiga hari setelah penetasan yang diinisiasi oleh
Pangkalan PSDKP Lampulo.
Telur penyu tersebut diperoleh dari kawasan Lamteungoh kemudian ditetaskan di Pangkalan PSDKP Lampulo dan dilepasliarkan kembali di kawasan tersebut.
Lanjut Aliman, pelepasan tukik ini sekaligus dimanfaatkan untuk menyosialisasikan ke masyarakat tentang perlunya menjaga keseimbangan alam dengan menjaga kelestarian sumber daya ikan, khususnya tentang perlindungan penyu.
Ketua Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan Lampulo, Akhmadon mengatakan perburuan dan perdagangan ilegal baik daging, telur atau bagian tubuh lainnya menjadi ancaman dalam pelestariannya. Selain itu juga penggunaan jaring nelayan yang mengganggu pergerakan aktivitasnya, hingga adanya satwa predator.
Upaya yang sedang dan telah dilakukan adalah membangun sinergi dengan masyarakat dan berbagai pihak lainnya untuk mencegah dan menanggulangi ancaman tersebut.
Panglima Laot Aceh, Baharuddin mengimbau kepada para nelayan apabila penyu tersangkut di pukat atau jaring nelayan mohon untuk dilepaskan kembali dan jangan dibunuh.
“Tanpa adanya penyu, ikan akan berkurang karena ikan-ikan itu mengikuti penyu untuk memakan kotorannya,” kata Baharuddin.
Pantauan Wapadaaceh.com puluhan anak-anak riang gembira melepas tukik itu menuju laut lepas. (*)
Waspada Aceh on TV
