Sigli (Waspada Aceh): Pemerintah Kabupaten Pidie, Aceh, rencanakan membangun tugu aneuk mulieng (biji melinjo) di Bundaran Simpang Empat Kocin atau Simpang Arakat, Sigli, diperkirakan akan menelan biaya hingga Rp5,9 miliar.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman (Perkim) Pidie, Muhammad Adam, Kamis (22/10/2020) menjelaskan, biaya pembangunan tugu itu tidak akan diambil dari keuangan daerah, tetapi dananya berasal dari pihak ketiga.
“Alhamdulillah kami sudah memaparkan tentang rencana pembangunan tugu ini pada salah satu bank, dan mereka sanang. Tinggal menunggu penandatanganan MOU antara Pemkab Pidie dengan pihak ketiga tersebut,” katanya.
Muhammad Adam, menjelaskan, tugu itu akan dibangun di pertengahan bundaran, berbentuk biji melinjo yang terkupas kulitnya. Warnanya ke emasan, mirip biji melinjo asli.
Tugu eneuk melieng ini mencerminkan dan pengingat tentang Kabupaten Pidie sebagai daerah sentra produksi emping melinjo yang sudah cukup dikenal di Indonesia. Selain itu, kata dia, tugu ini menjadi simbol keterbukaan, pergerakan, dinamis dan berkelanjutan.
“Semua orang tahu bahwa karakter orang Pidie sangat terbuka dengan siapa saja. Kita sangat ramah dengan tamu atau pendatang. Jadi tugu ini kelak juga menjadi aikon bagi masyarakat kita,” sebutnya.
Kata dia, tugu tersebut didesain oleh Zulhadi, pemuda kelahiran Gampong Ujong Rimb, Kabupaten Pidie. Bundaran tugu ini berdiameter 30 meter berada di Jalan Prof. Amajid Ibrahim, terbilang paling lebar jika dibanding dengan tugu yang telah ada di Aceh. (b06)
