Sigli (Waspada Aceh) – Dinas Pertanian dan Pangan, Kabupaten Pidie, memperkirakan kerugian petani di daerah itu mencapai Rp59.504.000.000 akibat serangan hama wereng terhadap tanaman padi mereka pada musim rendengan 2019.
Kadis Pertanian dan Pangan, Pidie, H.Syarkawi melalui sekretarisnya Ir Sofyan Ahmad saat ditemui Waspadaaceh.com di ruang kerjanya, Selasa (26/2/2019), mengatakan, perkiraan tersebut berdasarkan hitungan kasar, setelah pihaknya melakukan survey di tiga kecamatan daerah itu.
“Dari total luas areal sawah keseluruhan di Kabupaten Pidie, yang mencapai 29.752 hektare, seluas 40 persen luas sawah terserang hama wereng pada musim rendengan awal tahun 2019,” katanya.

Dia menyebut biasanya dalam 1 hektare, rata-rata menghasilkan gabah 6 ton, namun kali ini hasil panen padi menyusut 1 ton dalam dalam 1 hektare. Kondisi ini disebabkan banyak tanaman padi para petani terserang hama wereng jelang panen.
Sofyan mengatakan, serangan hama wereng itu terjadi disebabkan beberapa faktor, biasanya karena kemarau basah dan juga curah hujan bulanan dan kelembaban udara. Faktor lain juga karena bibit padi yang digunakan para petani tidak seperti dianjurkan pemerintah.
Para petani di Kabupaten Pidie mayoritas menggunakan bibit padi rakitan. Hal tersebut menurut dia, dapat menjadi pemicu perkembangan populasi hama wereng.
Dinas Pertanian dan Pangan, kata Sofyan, telah melakukan beberapa upaya seperti tindakan preventif sejak awal agar hama wereng tidak terus meluas dan menyerang tanaman padi. Dinas ujarnya, memberi bantuan berupa obat-obatan untuk penyemprotan secara masal oleh para petani, terutama petani yang tanaman padinya belum terserang hama wereng.
“Memang obat-obatan itu stoknya sangat terbatas, karena itu kami mengharapkan kepada pemerintah supaya dapat ditambah kedepanya,” tandas Sofyan. (b10)