Banda Aceh (Waspada Aceh) – Satreskrim Polresta Banda Aceh menilai pentingnya mengedukasi orangtua untuk menekan tingginya angka pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Banda Aceh.
“Pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak di Banda Aceh meningkat. Ada tiga upaya yang dilakukan yaitu freemtif, preventif dan represif,” kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli pada kegiatan Jumat Curhat, di Banda Aceh, Jumat (6/1/2022).
Freemtif lanjut Fahmi, memberikan edukasi kepada orangtua, anak-anak bagaimana upaya pencegahan atau tindakan yang harus dilakukan ketika adanya pelecehan. Langkah selanjutnya, Polresta mendorong Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) untuk mengaksisteni ketika adanya laporan dari masyarakat.
“Ketika ada laporan dari ibu-ibu atau masyarakat yang malu melapor kepada kita, itu akan kita datangi dan ditindaklanjuti sampai ke proses pengadilan,” sebutnya.
Selain upaya pencegahan terhadap pelecehan dan kekerasan terhadap anak, Polresta juga akan melakukan tiga langkah untuk menekan kasus narkoba. Pertama pencegahan, sosialisasi dan penegakan hukum.
Sosialisasi ini kata Kapolresta, menyasar komunitas masyarakat yang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba, seperti pelajar. Di samping itu, memberikan hukuman yang tegas terhadap pelanggar narkoba.
“Terkait penegakan hukum tidak ada toleransi. Setiap pelanggaran narkoba akan kita teruskan sampai tindakan ke pengadilan sampai ada vonis hakim. Hal ini agar ada efek jera terhadap pelanggar,” tegasnya.
Demi menjaga ketertiban dan keamanan, Kapolresta berharap mendapat dukungan dari elemen masyarakat khususnya Kota Banda Aceh. Dia menyadari tidak bisa bekerja sendiri untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. (*)
