Banda Aceh (Waspada Aceh) – Perwakilan kelompok disabilitas di Aceh bersama sejumlah elemen masyarakat sipil menggelar deklarasi pemilu bersih tanpa intimidasi yang berlangsung di Museum Aceh, Sabtu (10/2/2024).
Mereka menyampaikan keprihatinan dan kekhawatiran atas situasi yang sedang terjadi dalam proses pemilu 2024, yang dinilai sarat dengan praktik kecurangan dan intimidasi.
Salah satu perwakilan kelompok disabilitas, Erlina Marlinda, pengurus Lembaga Children and Youth Disabilities for Changes (CYDC) Aceh, mengatakan bahwa kurangnya respons terhadap isu aksesibilitas bagi penyandang disabilitas dalam pemilu. Ia menilai bahwa pemilu dari periode ke periode semakin buruk.
“Apalagi kebetulan saya diminta pemantau pemilu penyandang disabilitas terkait aksesibilitasnya. Saya menilai kok gak respons disabilitas,” kata Erlina.
Ia berharap agar pemilu 2024 dapat memberikan kesempatan yang sama bagi penyandang disabilitas untuk menggunakan hak pilihnya tanpa hambatan dan diskriminasi
. Ia juga mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk berpartisipasi aktif dalam pemilu dan mengawasi jalannya pemilu agar berlangsung jujur, adil, dan demokratis.
“Kami ingin pemilu yang bersih, tanpa intimidasi, tanpa kekerasan, tanpa diskriminasi, dan tanpa kecurangan. Kami ingin pemilu yang menghormati hak asasi manusia, termasuk hak penyandang disabilitas,” tegas Erlina.
Deklarasi tersebut diikuti oleh akademisi, berbagai lembaga swadaya masyarakat, gerakan perempuan, kelompok muda, dan lintas iman. (*)
