Kamis, Mei 2, 2024
Google search engine
BerandaDisbudpar AcehPentago Garden, Spot Agrowisata Berkemah Pinggir Sungai di Bener Meriah

Pentago Garden, Spot Agrowisata Berkemah Pinggir Sungai di Bener Meriah

Kami menikmati makan malam bersama dan menikmati penganan seperti jagung bakar, bakso, dan sosis, sambil mendengarkan alunan lagu-lagu Gayo.

Di tengah hutan Bener Meriah, yang diapit perkebunan kopi arabika, terdapat sebuah destinasi wisata baru bernama Permata Dataran Tinggi Gayo, atau dikenal dengan sebutan Pentago Garden.

Pentago Garden baru-baru ini viral di media sosial dengan konsep agrowisata dan camping ground yang menggoda para wisatawan untuk berkunjung ke sana.

Lampu-lampu kuning dari perkemahan menghiasi suasana malam, dihadapannya terdapat sungai dengan gemericik airnya yang mengalir menyejukkan suasana.

Terletak di Kampung Blang Tampu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah. Lokasi ini tidak hanya menawarkan pengalaman berkemah, tetapi juga pengunjung bisa menikmati homestay yang nyaman.

Jurnalis berkunjung ke lokasi pada Sabtu (12/8/2023) dalam acara Media Gathering dan komunitas. Dari Banda Aceh, perjalanan sekitar 7 jam atau 323 Km, sementara dari pusat kota menuju Pentago hanya berjarak 3 Km.

PJ Bupati Bener Meriah, Haili Yoga, turut hadir di acara tersebut. Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan bahwa potensi Bener Meriah tidak hanya dikenal dengan kopi sebagai komoditas unggulannya, tetapi banyak potensi wisata alamnya.

Haili mengapresiasi perintis Pentago Garden destinasi ini menjadi magnet yang akan menggaet wisatawan ke Bener Meriah. Pemerintah berupaya untuk memajukan dan mempromosikan potensi wisata, diharapkan ekonomi masyarakat akan semakin tumbuh.

Dia juga memperkenalkan destinasi lain seperti wahana Arung Jeram di Tembolon, Air Terjun, dan Wisata Desa Damaran Baru di Bener Meriah.

“Peran media sangat penting dalam mempromosikan potensi wisata Bener Meriah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” sebut PJ Bupati Bener Meriah.

Suasana semakin meriah, dengan api unggun yang membara, menghangatkan udara dingin di lokasi. Kami menikmati makan malam bersama dan menikmati penganan seperti jagung bakar, bakso, dan sosis, sambil mendengarkan alunan lagu-lagu Gayo.

Pengalaman menginap di tenda pun begitu menenangkan. Tenda yang luas ini bisa menampung 3-4 orang, lengkap dengan meja, matras, bantal. Pengunjung juga tidak perlu khawatir jika HP lowbat karena di tenda juga disediakan stop kontak (kotak kontak).

Tidak jauh dari perkemahan di area tersebut juga dilengkapi dengan toilet, mushala, dan kantin mini.

Pagi tiba, saat keluar dari tenda suasana semakin asri, embun pagi tampak dari rerumputan, suara gemericik sungai serta terdengar burung berkicau dari atas pepohonan. Sengan suasana yang didominasi dengan pohon pinus menambah pesonanya.

Ayu, salah satu pengunjung, terpesona dengan keindahan alamnya, ia bergegas langsung turun ke sungai untuk membasuh muka dan merasakan sensasi dinginnya sungai.

“Lokasinya sangat cocok untuk kegiatan family gathering atau komunitas, fasilitasnya juga lengkap, asiknya berkemah menikmati suasana alam yang asri,” kata Ayu sambil bermain air di sungai.

Lamuddin, pemilik Pentago Garden, dikenal sebagai pegiat lingkungan yang pernah meraih penghargaan Kalpataru. Dia mulai merintis agrowisata ini sejak tahun 2007, dan pada tahun 2023, konsep camping ground diperkenalkan.

Lebih dari 200 jenis tumbuhan ditanam di Pentago Garden, termasuk tanaman endemik Grupe dan Pungkeh.

“Kalau tanaman unggulan di sini yang jarang dipublikasi yaitu tanaman endemik namanya grupe dan pungkeh,” tutur Lamuddin.

Harga sewa tenda bervariasi, mulai dari Rp300 ribu hingga Rp450 ribu. Sementara untuk homestay kata Lamuddin bisa menampung sekitar 15 orang dibanderol Rp800 ribu per malam.

Di lahan seluar 6 hektare ini, Lamuddin berencana untuk mengembangkan fasilitas lain seperti restoran, villa, wahana olahraga, berkuda, dan juga wahana ATV.

“Kehadiran Pentago ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja, serta menjadi wisata edukasi baik sebagai lokasi penelitian bagi pelajar atau mahasiswa ,” jelasnya.

Bagi pengunjung yang ingin ke Pentago Garden disarankan untuk membawa selimut atau jaket tebal, karena udara malam yang dingin dengan lingkungan yang masih asri dan dikelilingi oleh hutan yang rimbun. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER