Kamis, April 25, 2024
Google search engine
BerandaNasionalPengamat: Selama Pandemi, 58% Karyawan Bekerja dari Rumah

Pengamat: Selama Pandemi, 58% Karyawan Bekerja dari Rumah

Medan (Waspada Aceh) – Devie Rahmawati, Peneliti Sosial dan Komunikasi dari Universitas Indonesia (UI), menuturkan berdasarkan riset Cisco menunjukan bahwa 58 persen karyawan memilih bekerja dari rumah selama 8 hari atau lebih dalam sebulan selama pandemi COVID 19.

Sistem kerja hybrid antara online dan offline ini juga akan berlangsung pada tahun 2021 mendatang, kata Devie yang menjadi pembicara dalam Webinar via aplikasi LARK Meeting Online bersama wartawan nasional dan daerah, Senin (14/12/2020).

Devie juga meyakini bahwa situasi pandemi COVID-19 adalah jembatan terhadap masa depan dan akselerator untuk transformasi digital. Situasi tidak akan kembali seperti sebelum adanya pandemi, namun masyarakat akan terus beradaptasi pada perubahan zaman dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital.

“Masyarakat telah menjadi pribadi yang adaptif di tengah ketidakpastian akan pandemi dengan beradaptasi pada perubahan melalui cara-cara baru untuk menjalani aktivitas kesehariannya. Mulai dari penerapan cara bekerja dari rumah, sekarang masyarakat mulai menyongsong penerapan model kerja hybrid atau disebut dengan hybrid working yang membuka kemungkinan untuk meningkatkan produktivitas karyawan,” ujarnya.

“Dengan konsep yang fleksibel, model kerja ini muncul sebagai jawaban terhadap era baru,” lanjut Devie.

Devie mengatakan fenomena di atas diperkuat dengan hasil penelitian terkini dari Cisco yang menunjukkan bahwa meningkatnya cara bekerja hybrid berdampak pada operasional perusahaan. Diprediksi, 77 persen organisasi besar akan meningkatkan fleksibilitas kerja, sementara 53 persen organisasi besar akan memperkecil ukuran kantor.

Namun, penerapan hybrid working bukan semata-mata hanya bagaimana sebuah usaha mengubah struktur organisasi dan penempatan strategis. Tapi juga memberikan efek pada semua level dalam bisnis seperti pengaturan tugas, aktivitas, proses manajemen, dan penguasaan teknologi.

Roestiandi Tsamanov, CEO Rumah Siap Kerja menuturkan melihat nilai kepemimpinan sangat penting dalam menentukan performa bisnis ke depan, terlebih di era post normal yang akan memberikan perubahan besar di industri. Sebagai seorang pemimpin perusahaan maupun UMKM perlu berfikir secara solutif ditengah tantangan yang sedang dihadapi untuk tetap bertahan dan menjaga kestabilan bisnis.

Platform kolaborasi digital Lark, hadir sebagai inovasi cara kerja virtual yang mentransformasi cara berkolaborasi di tempat kerja dengan menggabungkan berbagai collaboration tools penting dalam satu platform yang saling terhubung.

“Hal ini menjadi keunggulan bagi para pengguna karena dapat mengerjakan berbagai macam hal, dari membuat dan mengedit dokumen, menerima email, mengirimkan pesan, mengelola agenda, hingga menelepon, serta melakukan video conference dalam satu aplikasi tunggal. Sehingga mampu memaksimalkan produktivitas karyawan dalam bekerja dan meningkatkan kompetensi digital dalam penerapan hybrid working,” tegas Suryanto Lee, Senior Professional Service Consultant Lark. (sulaiman achmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER