Jumat, April 26, 2024
Google search engine
BerandaGiliran Pidie Diterjang Banjir, Ratusan Warga Mengungsi

Giliran Pidie Diterjang Banjir, Ratusan Warga Mengungsi

Sigli (Waspada Aceh) – Setelah beberapa hari lalu menerjang Aceh Timur dan Aceh Utara, kini banjir menerjang sejumlah desa di Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, Senin (14/12/2020).

Banjir yang disebabkan meluapnya sungai Krueng Baro, merendam komplek perumahan tsunami di Gampong Dayah Tutong, Kecamatan Pidie. Fasilitas umum seperti jembatan dan tanggul juga rusak, menyusul hujan lebat yang melanda daerah itu sejak Minggu malam (13/12/2020).

Pengamatan Waspada, Senin pagi (14/12/2020), sebanyak 56 Kepala Keluarga (KK) yang berdomisili di komplek perumahan tsunami di Gampong Dayah Tutong, Kecamatan Pidie, sementara harus mengungsi. Rumah mereka telah terendam banjir setinggi 1 meter lebih.

Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam ini, namun hampir semua peralatan rumah tangga, perabotan, televisi, kulkas, tempat tidur, baju, beras dan lain-lain, dilaporkan habis terendam banjir yang datang pukul 02:00 WIB dini hari.

Muzakir, 36, warga komplek perumahan tsunami, Gampong Dayah Tutong, Kecamatan Pidie, mengatakan hujan lebat yang mengguyur kawasan itu semalam suntuk telah menyebabkan air Krueng Baro meluap.

Banjir tersebut, kata dia, muncul secara tiba-tiba, dan dalam sekejab saja perumahan tsunami itu berubah menjadi mirip laut. Air setinggi dada orang dewasa menenggelamkan komplek perumahan tersebut.

“Air ini akibat luapan sungai, dan tali air buangan dari gampong sekitarnya,” kata Muzakir.

Amir, 34, warga lainnya sangat berharap kepada Pemkab Pidie untuk segera mengirimkan bantuan masa panik, berupa sembako, selimut, obat-obatan dan tempat tidur. Sebab, akibat banjir tersebut, warga harus mengungsi di tempat aman karena sampai sekarang semua rumah mereka masih terendam air.

“Selain itu, komplek perumahan tsunami ini harus diperhatikan. Sayang pak nasib kami, kami juga banyak anak-anak dan orang tua jompo,” katanya.

Camat Pidie, Miswar, kepada Waspada, di lokasi banjir mengatakan dampak banjir luapan sungai Krueng Baro, menyebabkan 44 Kepal Keluarga (KK) dan 167 jiwa warganya terpaksa mengungsi sementara.

Selain itu, sebut dia, satu jembatan gantung menghubungkan Gampong Pukat dengan Gampong Lamkuta mengalami rusak parah dengan kondisi patah pinggang. Kondisi itu terjadi akibat terjangan kayu dan bambu yang hanyut.

Selain itu belasan bangunan kedai dan rumah yang dibangun di bantaran DAS Krueng Baro terancam amblas. Seperti rumah gubuk milik Anisa, 35, warga Gampong Paloh, Kecamatan Pidie.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie, H Junidar, menambahkan banjir luapan ini juga telah membuat tebing sungai sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Baro amblas akibat terkikis air sungai yang mengalir deras.

“BPBD Pidie dan Dinsos Pidie, sekarang membantu untuk masa panik dan selanjutnya kami akan buat kajian di lapangan . Sebab, dampak dari banjir dan apa yang harus kita lakukan untuk jangka panjang,” katanya.

Nasrul, Kasi Bencana Alam dan Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Pidie melaporkan Dinsos Pidie telah meyalurkan bantuan untuk masyarakat korban banjir di Gampong Dayah Tutong dan Seukeum Brok. Sedangkan untuk masyarakat korban banjir di Gampong Lhok Keutapang sedang dalam tahap penyaluran.

“Insya Allah siap makan siang bantuan akan diantar ke Gampong Lhok Keutapang,” katanya. (b06)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER