Minggu, Mei 5, 2024
Google search engine
BerandaAcehPencemaran Sungai dan Masalah Sampah di Banda Aceh Perlu Jadi Perhatian

Pencemaran Sungai dan Masalah Sampah di Banda Aceh Perlu Jadi Perhatian

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pencemaran sungai dan pengelolaan sampah menjadi persoalan bagi Kota Banda Aceh. Peran media dalam pemberitaan isu urban/perkotaan dinilai sangat penting dalam advokasi dan kampanye dalam meningkatkan kesadaran masyarakat.

Hal ini disampaikan Koordinator Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh Zulkarnaini Masry saat audensi dengan Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq di Pendopo Wali Kota, Kamis (1/9/2022). Audensi tersebut juga diikuti oleh dewan pendiri, dewan pembina serta pengurus FJL Aceh.

Turut hadir Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Keindahan (DLHK3) Kota Banda Aceh, Hamdani, didampingi Kepala Bidang Tata Lingkungan, Cut Safarina dan Asisten 3 Pemko Banda Aceh Faisal.

Koordinator FJL Aceh Zulkarnaini Masry mengatakan selama ini isu urban/perkotaan masih belum menjadi fokus utama di media. Padahal isu tersebut sangat penting untuk disuarakan. Kolaborasi bersama dengan melibatkan media untuk kampanye sangat dibutuhkan.

Pantauan FJL, seperti persoalan kehadiran kafe modern dengan penggunaan cup plastik yang semakin tinggi belum ada pengendalian sama sekali. Selain itu di tingkat gampong masih ada yang belum memahami mekanisme pengelolaan sampah dengan baik. Sebagian besar sampah dibuang ke tanah kosong.

“Kita berharap ada kebijakan dari Pemerintah Kota Banda Aceh dalam mengendalikan persoalan sampah, serta pencemaran sungai. Isu ini yang perlu kita respon bersama, adanya terobosan baru dan keberpihakan Pemko terhadap penyelamatan lingkungan,” tutur Zulkarnaini Masry.

Zulmasry juga mengatakan berdasarkan hasil penelitian dilakukan tim Ekspedisi Sungai Nusantara bahwa mikroplastik  mengancam Krueng Aceh. Mikroplastik berasal dari perilaku masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Air sungai yang tercemar mikroplastik sangat berdampak pada kesehatan manusia.

Sementara itu, Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq, mengatakan persoalan ini menjadi tantangan bagi pemerintah daerah. Menurutnya keterlibatan bersama untuk kampanye membangun kesadaran masyarakat terutama peran jurnalis sangat dibutuhkan.

“Kebiasaan masyarakat yang tidak terkendali, menjadi salah satu kendala utama terhadap kesadaran lingkungan. Justru peran jurnalis sangat kita butuhkan untuk itu kegiatan hari ini jangan berhenti sampai di sini maka perlu ada tindaklanjut,” tuturnya (Cut Nauval d)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER