Senin, Mei 6, 2024
Google search engine
BerandaAcehPemkot Banda Aceh Bina Gampong ProKlim untuk Adaptasi Perubahan Iklim

Pemkot Banda Aceh Bina Gampong ProKlim untuk Adaptasi Perubahan Iklim

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh menyelenggarakan serangkaian kegiatan pengembangan Program Kampung Iklim (ProKlim).

Kepala DLHK3 Banda Aceh Hamdani, mengatakan, Proklim ini merupakan bentuk implementasi dari Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.33/MenLHK/Setjen/Kum.1/3/2016 tentang pedoman penyusunan Aksi Adaptasi Perubahan Iklim.

Berdasarkan aturan menteri tersebut, setiap kabupaten/kota diharuskan memiliki desa binaan ProKlim. Desa ProKlim ini dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan warga di wilayah setempat dan dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai perubahan iklim.

“Jadi Pemkot Banda Aceh melalui Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh menyelenggarakan serangkaian kegiatan pengembangan program kampung iklim,” jelas Hamdani di Kantornya, Jumat (3/7/20).

Lebih lanjut Hamdani menjelaskan, kegiatan ini dilakukan dengan mengidentifikasi kerentanan dan resiko perubahan iklim, sumber emisi dan serapan gas rumah kaca (GRK), pelaksanaan kegiatan adaptasi, mitigasi dan pembentukan komponen kelembagaan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Bidang Tata Lingkungan Cut Safarina ST menerangkan, terkait serangkaian kegiatan ProKlim dilaksanakan di empat gampong binaan, yaitu Gampong Lambung Kecamatan Meuraxa, Gampong Kota Baru Kecamatan Kuta Alam, Gampong Peunyerat Kecamatan Banda Raya dan Gampong Alue Deah Teungoh Kecamatan Meuraxa.

“Gampong Lambung sebagai salah satu gampong binaan Kota Banda Aceh mendapat predikat Program Kampung Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Tahun 2019,” ungkapnya.

Dalam menerapkan kegiatan ProKlim, berbagai upaya pun turut dilakukan DLHK3 Banda Aceh. Seperti mensosialisasi tentang program ProKlim, juga melakukan berbagai kegiatan seperti pengendalian kekeringan, pembuatan biopori di sekolah dan fasilitas umum.

“Selain itu juga ada kegiatan penghijauan melalui penyerahan bibit tanaman termasuk bantuan bibit tanaman pekarangan dari DLHK Aceh dan kegiatan pembinaan komponen kelembagaan masyarakat,” terangnya.

Hamdani sangat berharap melalui DLHK3, program kampung iklim di Kota Banda Aceh semakin banyak dan mampu melaksanakan program tersebut sehingga upaya penanganan awal (tanggap darurat) ketika terjadi bencana atau perubahan iklim dapat dilakukan dari tingkat gampong/desa. (Ria)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER