Minggu, Mei 5, 2024
Google search engine
BerandaAcehPasca Ditolak Warga, 180 Etnis Rohingya Merangsek ke Kantor DPRK Pidie

Pasca Ditolak Warga, 180 Etnis Rohingya Merangsek ke Kantor DPRK Pidie

Sigli (Waspada Aceh) –  Sedikitnya 180 imigran gelap Rohingya “menduduki” kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie di Sigli, Kamis malam (21/12/2023).

Mereka datang ke kantor wakil rakyat Pidie, diangkut menggunakan sejumlah truk dari Gampong Bate, Kecamatan Muara Tiga. Imigran gelap yang terdiri dari perempuan, anak-anak dan kaum pria itu sekarang memenuhi halaman gedung DPRK Pidie di bawah pengawalan aparat keamanan TNI/Polri dari Polres dan Kodim Pidie.

Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali, mengatakan, 180 warga Rohingya sudah tinggal di pesisir pantai Muara Tiga, Pidie selama 11 hari, terhitung sejak Minggu 10 Desember 2023.

Mereka diangkut ke halaman gedung DPRK Pidie, karena tidak diterima oleh warga lokal, tempat di mana mereka tinggal selama ini.

“Sekarang kami sedang rapat dengan Pak Pj bupati Pidie soal penangan warga Rohinya di gedung DPRK,” demikian Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali.

Di tempat terpisah, Hasan Basri alias Toke Hasan, salah seorang tokoh masyarakat nelayan Pidie, mengatakan ada beberapa alasan warga lokal menolak etnis Rohingya, Myanmar, tersebut.Di antaranya Rohingya datang ke Aceh khususnya Pidie secara illegal, tidak masuk melalui imigrasi.

Mereka mengaku datang karena kapal kayu yang membawa mereka terdampar, padahal mereka sengaja datang ke Aceh dan masuk melalui pesisir pantai.

Parahnya lagi, setelah tiba di pesisir pantai, mereka melakukan perbuatan pelanggaran syariat Islam, seperti melakukan berdua duaan layaknya suami isteri dengan pasangan tidak sah. Seperti terjadi di Kecamatan Muara Tiga, dan di Kecamatan Bate.

Selain itu mereka juga melakukan aksi pencurian, memetik kelapa warga, mereka juga mengotori lingkungan dengan sampah yang mereka buang sembarangan.

“Jadi sepeantasnya mereka diusir, karena perangai mereka tidak baik. Mereka datang ke Aceh orientasinya seks bebas, mencuri dan mengkotori lingkungan saja. Jujur keberadaan mereka sangat meresahkan warga kami,” katanya. (M.Riza )

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER