Selasa, April 30, 2024
Google search engine
BerandaMUI Kembali Ingatkan, Pemboikotan Produk Prancis Bisa Jadi Wajib

MUI Kembali Ingatkan, Pemboikotan Produk Prancis Bisa Jadi Wajib

Jakarta – Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Asrorun Niam Soleh, kembali menyerukan pemboikotan produk-produk Prancis sebagai protes atas ucapan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang melecehkan Islam dan Nabi Muhammad SAW.

Asrorun mengatakan, penghormatan kepada Rasulullah merupakan bagian dari keimanan umat Islam. Karena itu, tidak ada ruang sedikit pun untuk merendahkan dan melecehkan kehormatan Nabi Muhammad sekalipun melalui karikatur.

“Tujuan penghormatan kepada Baginda Rasulullah, dan mengingatkan akan kesalahan orang yang menistakan Baginda Rasulullah, maka sarana [pemboikotan] itu bisa menjadi wajib,” kata Asrorun dalam sebuah rekaman video sebagaimana dikutip dari CNNIndonesia,com, Minggu (1/11/2020).

Asrorun mengecam keras pernyataan Macron, yang menurutnya, apa yang diucapkan Presiden Prancis itu salah satu bentuk pelecehan dan penghinaan kesucian Nabi Muhammad SAW dan agama Islam.

Kata Asrorun, pemboikotan menjadi salah satu sarana untuk mengingatkan Macron agar berhati-hati dalam berucap, apalagi menyinggung Nabi Muhammad SAW.

“Jika pemboikotan terhadap produk Prancis itu adalah bagian dari sarana untuk mengingatkan kesalahan,” ujar Asrorun.

“Sekaligus menyadarkan kesalahan Macron dari apa yang dia lakukan dan kemudian menjadi instrumen agar dia kembali kepada kebenaran, kembali menarik kesalahan yang dia lakukan dan kemudian proses normalisasi kehidupan pergaulan internasional, maka pemboikotan itu menjadi syar’i,” kata dia menambahkan.

Sebelumnya, pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron menuai kritik lantaran dianggap menghina Islam. Situasi di Prancis sempat memanas sejak tragedi Charlie Hebdo pada 2015 dan berbuntut hingga 2020.

“Ada kelompok radikal Islam, sebuah organisasi yang mempunyai metode untuk menentang hukum Republik dan menciptakan masyarakat secara paralel untuk membangun nilai-nilai yang lain,” kata Macron awal Oktober 2020 lalu.

Pada Jumat (23/10/2020) pekan lalu, Macron kembali melontarkan komentarnya, merespons insiden pemenggalan guru sejarah, Samuel Paty oleh Abdoullakh Abouyezidovitch, dengan mengatakan Islam adalah “agama yang mengalami krisis di seluruh dunia”.

Insiden itu merupakan reaksi dari pembahasan kartun Nabi Muhammad SAW.

Atas pernyataan Macron, Presiden Joko Widodo mengutarakan kecaman. Menurut Jokowi, ucapan Macron itu telah melukai perasaan jutaan umat Muslim di dunia dan dapat memecah persatuan umat beragama.

Produk Prancis

Mengutip CNBC Indonesia, beberapa produk dari Prancis yang terkenal di Indonesia, yakni produk-produk makanan dan minuman dari Danone, produk merek L’Oreal, dan jenama (merek) mode mewah Louis Vuitton, Dior, Lacoste, Givenchy dan lainnya.

Sedangkan untuk supermarket yang sudah cukup ternama yang berasal dari Prancis adalah Careefour.

Danone Group juga tercatat sebagai perusahaan raksasa Prancis. Danone adalah pelopor dalam industri makanan dunia dan beroperasi lebih dari 120 negara. Danone merupakan salah satu dari 10 besar perusahaan penghasil makanan dan minuman terbesar di dunia.

PT. Danone Indonesia merupakan salah satu bagian dari Danone Group. Danone Group pertama kali didirikan di Perancis oleh Antoine Riboud dan saat ini dipimpin oleh Franck Riboud yang berpusat di Paris, Perancis.

Mengutip dari laman www.dancommunity.co.id, Danone Indonesia direpresentasikan oleh dua unit bisnis: Waters dan Specialized Nutrition. Melalui merk-merk ternama Danone seperti Aqua, VIT, VIT Levite, Mozone, SGM Eksplor, Bebelac dan Nutrilon Royal.

Di Indonesia, Danone memiliki lebih dari 15.000 orang karyawan yang tersebar di 22 pabrik. (**)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER