Kota Jantho (Waspada Aceh) – Miftahul Jannah, atlet judo asal Aceh yang sedang viral karena “kepahlawanannya” menolak membuka hijab, sehingga didiskualifikasi pada event Asian Para Games 2018 di Jakarta, Selasa pagi tadi (16/10/2018), menjambangi kantor Sekretariat Pekan Olahraga Aceh (PORA) XIII di Gampong Gani, Ingin Jaya, Aceh Besar.
Pejudo putri kelas 52 kg klasifikasi low vission kelahiran Mon Alue, Indrapuri, Aceh Besar ini hadir ke Sekretariat PORA untuk bersilaturahmi bersama manejernya yang juga Wakil Ketua KONI Aceh Barat Daya (Abdya), Alamsyah Putra.
Miftahul Jannah disambut Ketua Umum Panitia Penyelenggara (PP PORA) XIII yang juga Sekdakab Aceh Besar, Drs Iskandar MSi, Ketua Harian PP PORA yang juga Kadisparpora Aceh Besar, Ridwan Jamil, SSos, MSi dan juga Sekum PP PORA, Teuku Dahsya K Putra.
Secara bersamaan, Bupati Aceh Besar, Ir Mawardi Ali, dan sejumlah Kepala SKPK sedang berada di gedung Dekranas/Sekretariat PP PORA XIII dalam acara Rakor Program KOTAKU Aceh Besar.
Kehadiran Miftahul Jannah sekitar pukul 10.30 WIB di tempat itu mendapat sambutan meriah dari peserta Rakor KOTAKU dan pegawai sekretariat PORA.
Bupati Aceh Besar, Ir Mawardi Ali, pada kesempatan itu menyampaikan kepada Miftah bahwa Aceh Besar pada bulan depan akan melaksanakan event olahraga tingkat Provinsi Aceh, yaitu Pekan Olahraga Aceh (PORA) XIII.
Dikesempatan itu Mawardi Ali menyerahkan baju PORA secara simbolis dan langsung dikenakan Miftah sebagai hadiah saat mengunjungi kantor Sekretariat PORA XIII.
“Saya atas nama pemerintah dan masyarakat Aceh Besar, sangat bangga atas keteguhan sikap Miftahul Jannah untuk tetap mempertahankan hijab saat bertanding di Asian Para Games,” kata Mawardi Ali mengungkapkan kebanggaannya atas sikap Miftahul Jannah.
Soal syariat Islam, kata Mawardi Ali, tidak ada kompromi. Bahkan Aceh Besar juga satu-satunya daerah yang mengharuskan pramugari berjilbab saat memasuki bandara Sultan Iskandar Muda,” pungkasnya.
Menurut Mawardi Ali, Pemkab Aceh Besar akan memberikan penghargaan dan apresiasi khusus untuk Miftahul Jannah pada tanggal 28 Oktober 2018, bertepatan dengan apel Hari Sumpah Pemuda yang akan digelar di Kota Jantho.
“Semoga nanti menjadi motivasi bagi para atlet lainnya,” kata Bupati Aceh Besar itu.
Miftahul Jannah merupakan gadis kelahiran Mon Alue, yang kemudian menjadi warga Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) bersama kedua orang tuanya. Ayahnya memang berasal dari Aceh Selatan. Miftah juga sekolah di Sekolah SDLB Aceh Besar, SMPLB Aceh Besar dan SMLB. Miftah pernah mengikuti beberapa event olahraga seperti Pelatnas judo,
Miftah, panggilan akrabnya, mengatakan, dirinya teguh tidak akan melepas jilbab, bukan hanya karena daerah Aceh menerapkan syariat Islam, tetapi karena memang sudah dari bawaan sejak kecil.
“Masak kita harus melepaskan hijab hanya sekejab, semata-mata hanya karena lomba dan prestasi dunia,” ujar Miftah singkat.
Menurut Miftah, sebelumnya dia tidak mengetahui kalau ada peraturan tidak boleh mengenakan hijab saat pertandingan di cabang olahraga judo. Dia mengetahuinya sore sekitar pukul 18.00 WIB seusai pelatih mengikut tehnical meeting.(Adv)