Banda Aceh (Waspada Aceh) – Menteri Dalam Negeri RI, Muhammad Tito Karnavian, mengapresiasi Pemerintah Aceh yang berhasil masuk lima besar tertinggi se-Indonesia dalam merealisasikan pendapatan APBA 2021 dari target yang telah ditetapkan.
Pendapatan yang berhasil direalisasikan mencapai 94 persen lebih dari jumlah yang ditargetkan, kata Tito Karnavian dalam Rapat Koordinasi Percepatan Vaksinasi dan Realisasi APBA bersama Forkopimda Aceh dan seluruh bupati/wali kota, di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Selasa (14/12/2021).
“Di tengah kondisi kesulitan akibat pandemi, Aceh masih bisa mengejar pendapatan nomor lima terbesar, ” lanjut Tito.
Menurut Tito, capaian tersebut tidak terlepas dari kemampuan sumber daya aparatur di Aceh yang mumpuni dalam mengelola administrasi dan keuangan. Termasuk dalam merealisasikan dana transfer pusat yang berjalan cepat.
Tito mengatakan, pandemi yang melanda negeri telah memberi dampak domino terhadap perekonomian di Indonesia. Dampak tersebut juga berimbas terhadap realisasi target pendapatan dan target belanja keuangan negara.
“Sehingga kita memahami pendapatan tidak sesuai target. Maka tak heran pendapatan provinsi se Indonesia baru tercapai 82 persen dari target yang ditentukan, ” kata Tito.
Lebih lanjut, Tito juga mengapresiasi Pemerintah Kota Lhokseumawe yang berhasil menjadi salah satu kota di Indonesia dalam meraih pendapatan tertinggi, yaitu 82 persen dari target.
Dalam kesempatan itu, Mendagri Tito Pemerintah Aceh dan Pemerintah kabupaten/kota agar terus mempercepat realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2021.
Tito juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah yang menjadi tertinggi di Indonesia dalam merealisasikan anggaran belanja tahun 2021. Kabupaten lainnya di Aceh yang masuk daerah tertinggi dalam merealisasikan anggaran belanja adalah Aceh Tenggara, Kota Banda Aceh dan Lhokseumawe.
Sebelumnya, Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyampaikan, sampai dengan 13 Desember 2021, realisasi Anggaran yang sudah dicapai Pemerintah Aceh adalah 69,2 persen, dari Pagu sebesar Rp.16,48
Triliun. Ia mengatakan, sampai akhir batas waktu realisasi anggaran tahun ini, pihaknya memproyeksikan mampu merealisasikan
anggaran sampai dengan 85 persen.
“Sehingga tersisa 15,8 persen atau Rp.2,6 Triliun, yang masih akan terus dikejar realisasinya sampai dengan akhir Desember tahun ini, ” kata Nova.
Dia mengatakan, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, capaian tahun ini relatif lebih baik, mengingat tidak adanya APBA-Perubahan. Sementara bila ada APBA-P, biasanya realisasi bisa mencapai di atas 90 persen.
“Terkait pelaksanaan APBA 2022, Alhamdulillah proses pembahasan anggaran dengan DPRA berjalan relatif lancar, dan telah mendapat persetujuan bersama pada tanggal 30 November 2021. Saat ini APBA 2022 masih dalam proses evaluasi di Kemendagri, ” ujar Nova.
Hadir dalam rapat itu, Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal, Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik, Sekda Aceh, Taqwallah, Kapolda Aceh, Ahmad Haydar, Kabinda Aceh, perwakilan Pangdam Iskandar Muda dan Kajati Aceh. (Ria)