Selasa, Maret 19, 2024
Google search engine
BerandaPariwaraMelirik Potensi Sektor Budidaya Perikanan di Pesisir Aceh Besar

Melirik Potensi Sektor Budidaya Perikanan di Pesisir Aceh Besar

“Dibutuhkan sebuah kebijakan dari pemerintah agar bisa menggerakkan peningkatan sektor budidaya perikanan di Aceh Besar untuk menjamin ketersediaan pangan”

— Iskandar Ali —

Menurut data statistik Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011, Aceh Besar memiliki garis pantai sepanjang 344 Km dengan luas wilayah perairan lautnya mencapai 2.796 Km2.

Jumlah pulau-pulau kecil sebanyak 21 pulau dengan dua pulau kecil terluar pesisir dan laut Aceh Besar yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati, di antaranya 1.155 Hektare terumbu karang dan hutan bakau seluas 980,82 Hektare.

Kabupaten Aceh Besar juga tercatat mempunyai potensi yang besar bagi sektor perikanan. Terdapat kawasan perikanan tangkap seluas 111.000 Hektare dengan potensi lestari sekitar 5.158 ton per tahun.

Kawasan pesisir Kabupaten Aceh Besar memiliki potensi hasil
laut yang melimpah, selain itu juga memiliki luas lahan untuk
area budidaya perikanan air tawar maupun payau. Luas area budidaya mencapai 1.146 Hektare yang tersebar di tujuh kecamatan.

Budidaya perikanan yang ada berupa budidaya air tawar dan tambak air payau. Kabupaten ini memiliki potensi untuk pengembangan budidaya laut seperti kakap putih,
kerapu dan ikan kue.

Aceh Besar juga berpotensi untuk pengembangan budidaya udang vaname, bandeng, kepiting dan lainnya. Untuk budiaya air tawar, bisa dikembangkan ikan mas, ikan nila, lele dan lain-lain.

Garis Pantai Terpanjang

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Besar, Iskandar Ali, S.Pd, kepada Waspadaaceh.com, Jumat (23/4/2021), mengatakan bahwa Aceh Besar merupakan salah satu wilayah yang mempunyai garis pantai terpanjang. Sektor kelautan dan perikanan adalah salah satu sektor penting bagi masyarakat Aceh Besar.

Ketua DPRK Aceh Besar, Iskandar Ali, S.Pd, M.Si. (Foto/Cut Nauval Dafistri)

Ketua DPRK menuturkan bahwa Aceh Besar sangat perlu mengembangkan potensi perikanan daerah pesisir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bila potensi budidaya perikanan dikembangkan, maka masyarakat pesisir akan sejahtera.

“Jadi tidak ada lagi ketimpangan. Selama ini terindikasi simpul-simpul kemiskinan ini terletak di daerah pesisir dan daerah terisolir,” ungkap Iskandar Ali.

Saat ini, katanya, sudah ada pihak swasta yang menggerakkan sektor usaha budidaya, seperti budidaya udang vaname (litopanaeus vannamei), mujhair dan ikan bandeng di tambak Gampong Pasi Kecamatan Lhoong Aceh Besar. Di daerah ini terdapat tambak udang, yakni di Desa Lampageu, Ujong Pancu. Namun saat ini budidaya tersebut masih dikelola oleh masyarakat secara terbatas. Padahal udang vaname ini sangat potensial untuk memenuhi kebutuhan lokal mau pun untuk ekspor.

“Inilah dibutuhkan sebuah kebijakan dari pemerintah bisa menggerakkan peningkatan sektor budidaya perikanan di Aceh Besar untuk menjamin ketersediaan pangan. Tapi pemerintah juga harus menjamin ketersediaan pakan ikan dengan harga yang terjangkau,” kata Iskandar Ali.

Dia mendorong pemerintah memberikan perhatian serius dan fokus dalam mengembangkan budidaya sektor perikanan di Kabupaten Aceh Besar, agar mampu memainkan peranannya untuk perbaikan ekonomi dan meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya di kawasan pesisir.

“Salah satu visi dan misi Bupati Aceh Besar dan Wakil Bupati adalah pemberdayaan daerah pesisir dan terisolir. Kita coba menagih kembali janji politik dalam dokumen politik yang sudah diserahkan melalui RPJM ini,” tutur politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

Iskandar menambahkan, pemerintah juga perlu memikirkan skema pada ketersediaan pakan yang selama ini harganya cenderung fluktuatif. Selain harga pakan, dia juga mendorong tersedianya bibit (benur) untuk mengembangkan usaha budidaya perikanan dari daerah Aceh Besar sendiri. Sehingga nantinya, kebutuhan benur tidak tergantung dari daerah lain, ujarnya.

“Pemerintah juga harus memikirkan itu. Bagaimana bisa menetaskan benurnya di daerah Aceh Besar sehingga harganya lebih murah, sehingga pengusaha kecil ini bisa terbantu,” jelas Iskandar Ali. (Cut Nauval Dafistri)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments