Sabtu, April 27, 2024
Google search engine
BerandaTulisan FeatureMelihat Budidaya Linot di Kebun Kurma Barbate Aceh Besar

Melihat Budidaya Linot di Kebun Kurma Barbate Aceh Besar

Aceh Besar (Waspada Aceh) – Linot atau kelulut adalah serangga kecil sebangsa lebah yang ukurannya lebih kecil, biasanya membangun sarangnya di dalam lubang-lubang kayu yang sudah mati.

Masyarakat Aceh menyebutnya dengan Linot. Linot termasuk hewan yang tidak berbahaya karena tidak memiliki sengatan, meskipun dapat mengganggu pada tubuh manusia seperti bagian rambut dan kulit.

Madu Linot saat ini gencar dibudidayakan oleh masyarakat Aceh karena khasiatnya yang begitu banyak dan dapat menambah penghasilan.

Salah satu lokasi ternak Linot ini berada di Barbate, satu area dengan kebun kurma di jalan lintas Blangbintang-Kruengraya, Kabupaten Aceh Besar. Dari Kota Banda Aceh lokasi ini dapat ditempuh sekitar 21 km atau 30 menit perjalanan, melalui jalan beraspal serta naik turun bukit. Di lokasi ini, terdapat kebun kurma, madu kelulut, wisata kebun dan kuda, serta sebagainya.

Di sekitarnya terdapat koloni kelulut yang dibuat dalam bentuk rumah-rumah mini yang berdiameter sekitar 30 centimeter hingga satu meter dengan batang kayu sebagai penyangga utamanya.

Peternak madu Linot di Barbate Aceh Besar, Ismail Wiranu,27, saat ditemui Waspadaaceh.com Minggu, (23/9/2023) mengatakan, ia tertarik membudidayakan kelulut karena prospek ekonominya sangat menjanjikan.

Madu kelulut dapat diproduksi setiap bulan dan juga sangat ramah dengan lingkungan. Ranu mengatakan kelulut yang dibudidayakannya adalah jenis Geniothoracica dan Hertrigona Itama. Harga madunya berkisar antara Rp500.000 hingga Rp600.000 per liter.

Dalam satu bulan, Ranu bisa menghasilkan 60 hingga 90 Kg madu kelulut. Tidak hanya menghasilkan madu, ternyata kelulut ini juga bisa menghasilkan propolis atau getah madu kelulut yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Propolis merupakan produk sampingan berupa getah yang dihasilkan oleh lebah madu dan memiliki nilai jual yang cukup mahal.

“Koloni lebah ini terdiri golongan reproduktif, meliputi satu ekor lebah ratu dan ratusan ekor lebah jantan, serta golongan nonreproduktif yaitu ribuan sampai seratus ribu lebah pekerja,”jelasnya.

Selain itu, kelulut juga menghasilkan beepolen atau sarang lebah yang berkhasiat untuk kesehatan mata. Melihat potensi budidaya madu kelulut yang sangat besar, Ranu tertarik untuk mengembangkannya sebagai bisnis yang akan dipasarkan pada masyarakat luas.

Rasa madu Linot sangat unik dan berbeda dari madu biasa. Ia memiliki rasa sedikit manis dengan sensasi asam segar buah serta nutrisi yang tinggi. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER