Kamis, Mei 2, 2024
Google search engine
BerandaAcehMantan Senator Aceh Merasa Miris Berobat di Puskesmas Banda Raya

Mantan Senator Aceh Merasa Miris Berobat di Puskesmas Banda Raya

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Aceh, Adnan NS, merasa miris dan prihatin saat memeriksakan kesehatannya (tes antigen) di Puskesmas Banda Raya, Kota Banda Aceh, Selasa (29/6/2021).

Adnan yang melakukan tes antigen sempat bertanya-tanya dalam hati, apakah perlakuan kurang etis, kurang layak, kurang manusiawi dan kurang simpati tersebut terjadi akibat kurangnya fasilitas pada pusat pelayanan publik itu atau karena kualitas SDMnya.

“Ataukah mereka menganggap setiap orang yang diduga dan patut diduga terkena COVID-19, harus diperlakukan seperti orang lepra yang diperiksa/swab di pinggir parit, atau di bawah pohon yang banyak nyamuk saat menunggu giliran lebih dari satu jam,” tanya Adnan.

Adnan yang mantan Ketua PWI Aceh ini sempat memperotes perlakuan yang kurang bersahabat itu, sekira pukul 09.55 WIB.

Di antara perlakuan dan tontonan tidak simpati itu dialami senator Aceh (2004-2009). Adnan tak berkutik ketika diperlakukan oleh petugas yang tidak proporsional ini demi untuk mengetahui dan memastikan kondisi kesehatannya, apakah terkena COVID-19 atau negatif.

Adnan mengatakan, sebelumnya pada medio Maret – April 2021, dia sudah pernah melakukan vaksin di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) dengan pelayanan yang sangat terkesan baik.

Namun, tambah Adnan, di Puskesmas Banda Raya tersebut, dia malah merasa diperlakukan aneh di awal berobat. Karena pada saat akan mengambil kartu antrian, petugas langsung mempertanyakan terkait sakitnya.

Beberapa pertanyaan dilontarkan kepadanya, dan dia pun menjawab bahwa dirinya pukul 24.00 WIB sempat mengalami sumbatan pernapasan. Kemudian Adnan ditawari oleh pihak medis untuk melakukan swab. Dengan bersemangat dia mengiyakan dengan harapan dapat memastikan kondisi kesehatan yang sebenarnya.

Namun, mirisnya dia sempat terkejut ketika diminta duduk di kursi di bawah pohon, yang ada tumpukan bunganya di dekat pagar.

“Tidak ada satupun petugas yang memberikan edukasi. Bahkan Zul, mantan pejabat Disdik Aceh, sempat menertawakan saya karena terkesan seperti orang buangan,” katanya.

Kala itu beberapa orang yang melintas sempat memperhatikan dirinya, ketika duduk di bawah pohon besar dan lembab, sembari menunggu hasil pemeriksaan. Selanjutnya, tampak dua petugas kesehatan menghampirinya berjarak tiga meter memegang buku catatan riwayat berobat.

“Anehnya, saya masih ditanya riwayat sakit dan kapan terakhir berobat. Petugas bermasker dengan menggunakan face shild terkesan ketakutan melihat kebiasaan saya setiap ke rumah sakit atau Puskesmas mengunakan bus umum,” tutur Adnan.

Usai pemeriksaan dan penyerahan bukti tes antigen dengan hasil negatif, Adnan pun pulang.

“Saya memang tidak absen bermasker dan face shild jika berpergian dengan bus umum. Justru terkesan petugas ini ketakutan melihat kebiasaan saya setiap ke rumah sakit atau Puskesmas,” kata Adnan. (Kia Rukiah)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER