Kutacane (Waspada Aceh) – Para wartawan rentan terpapar COVID-19 saat melakukan tugas jurnalistik di lapangan karena berada di garda terdepan. Wartawan hampir setiap hari bertatap muka secara langsung dengan narasumber dan masyarakat agar dapat menyajikan informasi yang akurat.
“Dengan begitu para wartawan mudah terular dan terjangkit atau virus berbahaya, COVID-19 maupun penyakit lainnya. Apalagi bila wartawan tidak dibekali pengetahuan tentang keamanan dalam meliput penyakit menular,” kata Pelaksanaan Tugas (Plt) Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh Tenggara, Bulkhaini Sekedang di Kutacane, Rabu (9/9/2021).
“Ketika bertugas di lapangan para wartawan sangat riskan terjangkit Covid. Untuk itu vaksinasi sangat dibutuhkan bagi wartawan sebagai antisipasi atau menjaga diri,” lanjut Bulkhaini Sekedang di kantor PWI Aceh Tenggara.
Menurut Bulkhaini, berbagai solusi dalam pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 tengah berjalan. Salah satunya menerapkan protokol kesehatan (prokes), seperti memakai masker, mencuci tangan, serta menghindari kerumunan.
Ditambah lagi, kata Bulkhaini, saat ini pemerintah sedang memprogramkan percepatan vaksinasi nasional sebagai upaya melawan COVID-19. Wartawan harus mendukung program tersebut dengan ikut vaksinasi.
“Untuk itu, saya mengajak kepada seluruh wartawan khususnya wartawan di Aceh Tenggara untuk mengikuti vaksinasi sebagai antisipasi bahaya COVID-19. Di samping itu juga tetap menjalankan prokes,” pungkas Bulkhaini Sekedang.
Bulkhaini tak lupa mengingatkan pimpinan media atau redaksi di mana para wartawan bekerja, agar memberi panduan atau SOP mau pun protokol liputan untuk meminimalisir resiko wartawannya terpapar penyakit saat melaksanakan tugas di lapangan.
“Pengetahuan dan SOP itu penting bagi wartawan, terutama yang bertugas di daerah,” lanjut Bulkhaini. (Sopian)
