Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Aceh Besar masih di bawah target. Pemerintah kabupaten (Pemkab) menargetkan pendapatan asli daerah pada 2020 sebesar Rp200 miliar, namun hingga Oktober 2020 realisasinya baru mencapai sekitar Rp170-an miliar.
Untuk itu Ketua DPRK Aceh Besar, Iskandar Ali, meminta pemerintah kabupaten menggali potensi pemasukan untuk meningkatkan PAD dari sektor alternatif lain. “Eksekutif masih punya waktu dua bulan lagi mengejar target tersebut,” kata Iskandar kepada wartawan di Banda Aceh, Senin (2/11/2020).
“Kami meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Besar menggali potensi sumber-sumber pemasukan untuk pendapatan asli daerah. Apalagi dalam kondisi pandemi COVID-19 ini, banyak sektor terpuruk,” lanjut Iskandar.
Seperti sektor pariwisata, kata Iskandar, yang babak belur akibat pandemi COVID-19. Di mana tingkat hunian hotel maupun kunjungan wisatawan ke berbagai objek wisata di Aceh Besar menurun drastis.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, banyak potensi pendapatan asli daerah yang belum digarap secara maksimal oleh eksekutif. Di antaranya adalah pendapatan dari galian, pajak di sektor pariwisata, dan lainnya.
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar perlu menggali sumber-sumber pendapatan asli daerah dari sektor yang lain, sehingga mampu meningkatkan pemasukan bagi kas daerah yang akan digunakan untuk pembangunan.
“Apalagi rencana pendapatan asli daerah pada tahun depan menurun dari Rp200 miliar menjadi Rp174 miliar. Penurunan ini juga tidak terlepas dampak COVID-19. Kendari menurun, juga harus harus ada sumber pendapatan baru,” kata Ketua DPRK Aceh Besar, Iskandar Ali. (Ria)
