Sabtu, April 27, 2024
Google search engine
BerandaTulisan FeatureKetua DPP HWK: Perjuangan Laksamana Malahayati Menginspirasi Perempuan di Dunia

Ketua DPP HWK: Perjuangan Laksamana Malahayati Menginspirasi Perempuan di Dunia

Keumalahayati atau yang lebih dikenal dengan nama Laksamana Malahayati, laksamana laut perempuan pertama di dunia yang berasal dari Aceh, telah menginspirasi kaum perempuan di seluruh dunia.

Malahayati, Pahlawan Nasional Aceh ini memiliki peran yang begitu besar di masa kolonialisme Belanda.

Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Wanita Karya (DPP HWK) bersama Dewan Pimpinan Daerah (DPD HWK) Provinsi Aceh berziarah ke makam Laksamana Malahayati di Aceh Besar, usai melaksanakan Musda ke-9, Minggu (16/1/2021).

Dari pusat Kota Banda Aceh sekitar 1 jam perjalanan menuju pusara yang terletak di Gampong Lamreh, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar.

Di atas bukit Gampong Lamreh itu, makam Laksamana Keumalahayati berdiri kokoh. Panorama bukit barisan menghiasi pekarangan makam.

Suasana ramai dipenuhi wanita berseragam kuning yang berlambang pohon beringin. Dengan semangat tak lelah, rombongan menaiki 106 anak tangga yang menghantarkan ke pusara pejuang perempuan Aceh yang tesohor itu. Dia cukup dikenal karena keberaniannya melawan armada angkatan laut Belanda dan Portugis pada abad ke-16 M.

Di sana hanya terdapat tiga buah makam yang diberi atap seperti pondok. Atapnya berukiran motif Aceh warna merah. Bangunan terpasang keramik hingga ke tiang bangunan.

Terdapat enam batu nisan berwarna putih, tiga berada di sisi kepala dan tiga di kaki. Di masing-masing batu nisan dipasangi kain berwarna kuning pudar dan putih.

Antara ketiga makam itu terdapat makam Malahayati. Sedangkan dua lagi diyakini keluarganya, entah itu suami dan anaknya atau kerbat dekatnya yang lain.

Berdekatan dengan makam, terdapat sebuah prasasti yang menjelaskan sosok perempuan Laksamana Malahayati. Prasasti itu ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan bertuliskan tinta emas.

Angin sepoi yang menggerakkan rimbunan dedaunan membuat hawa sedikit sejuk, mengusir panasnya terik matahari.

Dengan khidmad rombongan menengadahkan tangan serta menundukkan kepala. Mereka berdoa dan mengenang perjuangan dan jasa Keumalahayati melawan penjajah Belanda.

Meskipun dia hidup lima abad yang lalu, namun kisah perjuangannya mampu membangkitkan semangat juang perempuan lainnya. Khusususnya bagi perempuan Himpunan Wanita Karya saat mengenang kisah perjuangannya.

“Syukur, Alhamduliah kita bisa berkunjung ke makam sosok Laksamana Malahayati. Ini menunjukkan eksistensi peran wanita dalam perjuangan di berbagai bidang tanpa mengabaikan kodratnya sebagai perempuan. Spirit perjuangannya perlu di terapkan khususnya bagi HWK,” tutur Ketua DPP HWK Dany Soedarsono didampingi Sekjen DPP HWK Corry Y. Soekotjo.

Sementara itu Ketua DPD HWK Aceh Nurlelawati menyampaikan sejarah sosok Malahayati, perempuan Aceh yang gigih berjuang melawan penjajah. Dia tidak hanya memikirkan nasib sendiri, tetapi juga nasib para inong bale yang suaminya gugur dalam pertempuran kala itu.

“Dan hal ini perlu disampaikan kepada anak cucu kita, bagaimana kita bisa mengambil inspirasi dari indatu terdahulu dan spirit perjuangannya. Beliau adalah seorang wanita tangguh yang tidak memikir kepentingan sendiri tetapi untuk orang lain,” jelasnya. (Cut Nauval D)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER