Jumat, April 19, 2024
Google search engine
BerandaDisbudpar AcehKetika Pj Gubernur Menikmati Hamparan Hijau dari Menara Ekowisata Hutan Mangrove Kuala...

Ketika Pj Gubernur Menikmati Hamparan Hijau dari Menara Ekowisata Hutan Mangrove Kuala Langsa

“Di sini tumbuh lebih kurang 30 spesies mangrove dan juga ada jenis mangrove yang langka”

— Pj Wali Kota Langsa Said Mahdum Majid —

Tajuk pohon bakau yang menjulang dengan lingkungan alam pesisir terhampar luas begitu mempesona.

Keindahan ekowisata hutan mangrove ini dapat dilihat dari menara tujuh tingkat dengan tinggi mencapai 45 meter, yang disebut Tower Mangrove yang berada di kawasan itu. Panorama hutan manggrove ini berada di Gampong Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa.

Penjabat (Pj) Wali Kota Langsa Said Mahdum Majid mengatakan, keberadaan ekowisata Hutan Mangrove Kuala Langsa sangat penting sebagai sumber kehidupan, cadangan karbon dan juga habitat satwa. Tentu juga sebagai tempat wisata dan edukasi alam.

Hal itu disampaikan Pj Wali Kota ketika mendampingi Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki yang meninjau keberadaan tower mangrove tersebut, Sabtu (22/10/2022). Dia menyebutkan taman yang berada di sudut kota Langsa ini mencapai luas 8.000 hektare berada di kawasan hutan lindung.

Destinasi yang memiliki lebih dari 30 jenis manggrove ini fungsinya sangat besar bagi lingkungan hidup. Manggrove juga sebagai tumbuhan yang mampu menahan arus air laut yang mengikis daratan pantai.

“Di sini tumbuh lebih kurang 30 spesies mangrove dan juga ada jenis mangrove yang langka,” kata Said.

Salah seorang pengunjung berada di antara hutan mangrove yang hijau di Hutan Mangrove Kuala Langsa. (Foto/Cut Nauval Dafistri)

Said juga mengatakan untuk sementara destinasi hutan mangrove ini belum dibuka, karena masih tahap pembangunan menara dan beberapa perbaikan. Dia mengatakan pembangunan menara itu akan selesai pada tahun 2023.

“Tujuan adanya menara juga untuk memantau keberadaan mangrove agar hutan ini tidak ditebang dan tetap lestari,” jelasnya.

Saat memasuki lokasi wisata itu, pengunjung dapat menyusuri jembatan terapung. Ada juga jembatan yang dicat warna putih sehingga terkesan estetik. Melalui jembatan tersebut, para rombongan yang datang dapat mengelilingi areal lahan hutan mangrove.

Penjabat (PJ) Gubernur Aceh Achmad Marzuki mengatakan, destinasi itu menjadi edukasi dan membangkitkan wisatawan sehingga dapat meningkatkan ekonomi daerah. Sebelumnya tugu itu sudah diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, pada 15 April 2022. (*)

Waspada Aceh on TV

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER