Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Genap 72 tahun yang lalu, pada tanggal 11 Januri 1947, Harian Waspada tampil di tengah bangsa dan negara yang sedang berjuang mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamirkan kepada dunia.
Pada hari ini surat kabar kita ini tampil di tengah bangsa dan negara yang sedang berjuang melaksanakan pembangunan yang akan terus berlanjut hingga akhir zaman. Dua kenyataan ini perlu kita catat dan garis bawahi secara khusus bahwa kita bersyukur, surat kabar ini dapat mengabdi di tengah perjuangan bangsa dan negara sejak dulu hingga sekarang.
Di dalam perjalanan hidupnya, ibarat air laut, Waspada tentu mengalami masa pasang dan masa surut, baik dalam hal sirkulasi maupun penerimaan pendapatan. Mulai dari beroplah 1000 pada awal terbitnya tahun 1947 hingga hampir 100.000 eksemplar pada tahun 1970an dan 1990an—oplah naik turun hingga saat ini surut ke titik oplah yang sekarang.
Semua masa pasang itu bukannya datang tanpa sebab. Ada gelombang berbagai peristiwa di dalam maupun luar negeri yang membuat oplah meninggi. Sedangkan masa surut itu juga terjadi bukan tanpa sebab. Ada berbagai perkembangan, termasuklah di dalamnya persaingan bisnis media dan perkembangan kemajuan teknologi gadget yang membuat oplah dan penghasilan menyusut drastis.
Kita mencatat dalam sejarah perjalanan hidup Waspada bahwa semua sebab musabab itu bergulir—dan saya percaya itu semua merupakan ketetapan dari Allah yang Maha Mengatur Reseki. Beroplah 1000 alhamdulillah, beroplah 10.000 alhamdulillah dan beroplah 100.000 alhamdulillah dan beroplah dengan jumlah sekarang ini pun alhamdulillah.
Bagi kita semua, tetaplah berjuang dan bekerja keras terus memajukan Harian Waspada sebagai alat perjuangan bangsa, agama dan negara di bidang penerangan dan pengawasan sosial dengan kualitas pemberitaan dan penyampaian pendapat. Surat kabar ini berharap akan terus bertugas sebaik-baiknya hingga titik darah penghabisan.
Pada kesempatan singkat ini saya menghaturkan ribuan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada semua pihak yang telah ikut berjuang mempertahankan eksistensi Waspada hingga saat ini.
Marilah kita tetap berdoa usai shalat fardhu maupun sunat agar Allah memberikan kelapangan dan kemudahan rezeki kepada para pimpinan Waspada agar dapat terus melanjutkan eksistensi dan perjuangan mulia Waspada ke depan.
Saya pribadi mempunyai niat baik kepada saudara-saudara sekalian yang telah saya sampaikan kehadapan Allah usai shalat fardhu maupun sunat. Semoga dengan tambahan doa dari saudara-saudara, niat baik saya untuk saudara-saudara tersebut dapat kiranya terwujud dalam waktu terbaik yang dikendakiNya. Amin yra.
Pemimpin Redaksi Harian Waspada
H.Prabudi Said
