Selasa, Mei 7, 2024
Google search engine
BerandaNasionalJaga Kondusifitas Nasional, SMSI Serukan Perangi Hoaks

Jaga Kondusifitas Nasional, SMSI Serukan Perangi Hoaks

Jakarta (Waspada Aceh) – Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat, Firdaus, menyesalkan adanya upaya pemanfaatan influenser dan buzzer, untuk menyebarkan informasi menyesatkan demi mencapai tujuan yang diinginkan.

Kondisi itu, kata Firdaus, di masa tertentu dapat berpotensi memecah-belah masyarakat. Apalagi memunculnya banyak informasi yang salah di masyarakat, lanjut Firdaus di Jakarta, Rabu (7/10/2020).

Hingga sebelum dan pasca-Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja disahkan menjadi Undang-Undang pada Senin (5/10/2020), pro kontra semakin menajam, kata Firdaus.

Firdaus menyebutkan, pembelokan informasi paling masif terjadi pada klaster ketenagakerjaan yang disinyalir motifnya beragam.

”Media menyajikan kritik konstruktif itu sebuah kewajaran. Tujuannya sebagai penyeimbang. Karena pers bagian dari pilar demokrasi bangsa. Namun melihat realitas di lapangan, khususnya di seluruh tanah air, muncul disinformasi. Tanpa check and balance. Saya mendapatkan informasi itu lewat pesan yang sampai ke saya secara langsung,” terang Firdaus sebagaimana dikutip dari Siberindo.co.

Di tengah pandemi ini, sambung dia, SMSI berharap seluruh pengurus dan anggota SMSI di penjuru nusantara dapat mengonsolidasikan informasi yang didapat. ”Khususnya kepada karyawan, jurnalis di lapangan. Untuk meluruskan informasi yang didapat. Ini sebagai upaya mendukung dan menciptakan kondusifitas,” tuturnya.

SMSI pun berharap, kepada seluruh anggota dan pengurus tetap dalam satu alur hirarki. ”Jaga sikap kita, berada pada jalur yang benar. Dan tidak mengambil kebijakan sendiri-sendiri yang akan membuat semakin lemahnya citra dan tatanan dalam berbangsa dan negara,” papar Firdaus yang dipertegas dalam keterangan resminya.

SMSI juga meminta seluruh pengurus dan anggota, mampu membina karyawan khususnya jajaran menagemen dan redaksi tetap produktif, di tengah keterbatasan yang dihadapi. Ini pun upaya dalam menjaga keseimbangan informasi sehingga bangsa kita tidak tenggelam dalam kegelapan.

”Saatnya kita berperan, mendorong iklim investasi, khususnya situasi dan kondisi saat ini yang serba tidak menentu. Tunjukkan bahwa perusahaan  media siber anggota SMSI memiliki arah dalam membangun bangsa dan negara. Paling tidak seluruh perusahaan anggota SMSI konsisten menjaga keseimbangan informasi, itu yang paling sederhana,” jelasnya.

Media juga mampu menangkal penyebaran hoaks. ”Disinformasi, tebaran kabar bohong, jelas sangat mengganggu produktivitas kita dalam bekerja. Terlebih pemerintah tengah berupaya memulihkan ekonomi sebagai akibat dampak dari pandemi COVID-19,” terang Firdaus.

Menurutnya, penyesatan informasi sangat berbahaya dan bisa menimbulkan gejolak di tengah masyarakat. Dia meminta seluruh elemen menahan diri agar tidak menjadi corong penyebaran hoaks, terutama soal UU Cipta Kerja tersebut.

”Terakhir, SMSI sebagai organisasi perusahaan media yang di dalamnya berhimpun para pengusaha media siber, berharap perusahaan media tetap menyajikan informasi yang benar, akurat dan berimbang. Ini dapat dipahami secara utuh oleh publik, shingga tercipta ikilm bisnis yang baik,” pungkasnya. (Ris)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER