Sabtu, September 14, 2024
BerandaSumutHarga Kedelai "Meroket" Hingga Rp10.500, UMKM Tahu Tempe di Medan Ancam Mogok

Harga Kedelai “Meroket” Hingga Rp10.500, UMKM Tahu Tempe di Medan Ancam Mogok

Medan (Waspada Aceh) – Harga kedelai “meroket naik”. Terkini, harga kacang kaya protein itu sudah berada di posisi Rp10.500 per kilogram dari harga di masa normal Rp6.800 per kilogram.

Kenaikan drastis harga kedelai ini mencapai Rp3.000 lebih, membuat produsen tahu dan tempe mulai murka. Beberapa produsen yang tergabung dalam paguyuban pengusaha tahu tempe bahkan merancang aksi mogok produksi.

Para pengusaha UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) yang memproduksi tahu tempe, akan menggalang aksi bersama untuk mogok produksi. Mereka membentuk panitia untuk memobilisasi aksi dengan mendatangi dan meminta tandatangan produsen tahu dan tempe untuk menyetop produksi sementara.

Dalam selebaran yang diterima para pengusaha tempe tahu, disebutkan bahwa kelompok yang menyerukan aksi mogok itu akan melakukan sweeping ke pabrik tempe tahu. Pada selebaran itu tertulis, jika produsen tahu dan tempe tetap produksi dan ditemukan produknya ada di pasarm maka akan dilakukan penyitaan untuk selanjutnya diserahkan ke panti asuhan.

Herni, Ketua Asosiasi Produsen Tahu Tempe Kota Medan, kepada Waspadaaceh.com, Rabu (10/2/2021), membenarkan aksi itu. Herni bahkan menyebut sebagian besar produsen tahu dari kalangan warga Tionghoa dan dari etnis Jawa sudah menyetop produksi.

“Sudah setop sebagian besar. Produsen besar sudah setop. Coba cek di pasar, tahu sudah susah didapat. Kalau pun ada itu stok tahu yang lama,” kata Herni.

Herni belum merinci berapa total produksi saat ini yang sudah disetop produsen. Dia menyatakan akan ada konferensi pers bersama produsen sore ini, di kawasan Jalan Ring Road Medan.

Di tempat terpisah, Irwan Sahputra, pemilik Wan Tempeh yang berproduksi di kawasan Mariendal, Deliserdang, mengakui sampai saat ini pihaknya masih produksi meski harga kedelai terbilang cukup tinggi.

“Kalau saya sejauh ini masih produksi. Tidak mungkin kita berhenti produksi, bang. Kita juga punya karyawan yang harus menghidupi keluarga mereka,” ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan produsen tahu di Marelan, Medan, Suyatno dan Mismanto. Suyatno yang memproduksi tahu rumahan ini mengaku harga terakhir kedelai mencapai Rp 10.500 per kilogram.

“Ya tetap produksi. Gak mungkin setop. Kita juga butuh penghasilan untuk kehidupan sehari-hari. Tipis keuntungan sudah pasti, tapi setidaknya tidak sampai setop produksi,” jelasnya.

Mismanto juga menyatakan hal yang sama. Dia mengaku tidak mungkin setop produksi, apalagi dirinya sudah memiliki pelanggan tetap setiap harinya seperti tukang bakso dan lainnya.

“Tidak mungkin setop produksi. Apalagi kita juga produksi susu kedelai. Jadi, tidak mungkin berhenti. Pelanggan kita butuh kita setiap hari. Kalau strateginya, ya ukuran tahu diperkecil,” tegasnya. (sulaiman achmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER