Selasa, Desember 10, 2024
spot_img
BerandaAcehHadapi Pinjol, Bank Aceh Buka Akses Pasar Lebih Luas

Hadapi Pinjol, Bank Aceh Buka Akses Pasar Lebih Luas

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Untuk mengantisipasi maraknya Pinjaman Online (Pinjol) yang semakin hari banyak menyasar masyarakat Aceh, Bank Aceh Syariah buka akses pasar yang lebih luas.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Aceh, mencatat, sebesar Rp1,83 triliun identitas nasabah dari Aceh terdaftar sejak Pinjol diizinkan beroperasi. Nilai tersebut tergolong fantastis dan mengejutkan, apalagi belum diketahui Pinjol tersebut beroperasi secara syariah atau tidak.

Menurut Direktur Utama Bank Aceh Syariah, Muhammad Syah, kehadiran Pinjol merupakan sesuatu yang tak terhindarkan di tengah digitalisasi layanan transaksi keuangan saat ini. Namun di sisi lain, sebagai bank daerah yang menjalankan fungsi intermediasi secara syariah, ia akan terus melakukan penetrasi pasar untuk mempermudah masyarakat mendapatkan fasilitas pembiayaan.

“Selain melalui KUR, saat ini kami terus melakukan pengembangan produk untuk mempermudah aksesibilitas masyarakat yang ingin mendapatkan fasilitas pembiyaaan secara syariah, di antaranya Laku Pandai ActionLink maupun Gerai UMKM Bank Aceh,” ujarnya.

Kehadiran kedua layanan tersebut kata Muhammad Syah, untuk meningkatkan inklusi keuangan syariah bagi masyarakat Aceh dan juga sebagai sarana untuk mencegah Pinjol ilegal yang kerap merugikan masyarakat.

“Risiko yang ditimbulkan sangat merugikan nasabah yang menikmati fasilitas Pinjol tersebut seperti denda dan beban yang bertambah akibat terjadi tunggakan pembayaran,” ujarnya.

Tidak bisa dipungkiri memang kehadiran Pinjol yang memberikan persyaratan pinjaman yang lebih mudah sehingga menjadi pilihan masyarakat.

“Selain jaringan kantor yang tersebar luas di seluruh wilayah Aceh, melalui program Laku Pandai ActionLInk, dan Gerai UMKM Bank Aceh di sejumlah daerah, kami ingin lebih dekat dengan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan transaksi,” jelasnya.

Saat ini tambahnya, Agen ActionLink telah mencapai 2.304 agen yang tersebar di wilayah kerja Bank Aceh.

“Akselerasi agen sangat pesat. Pencapaian ini diperoleh hanya dalam waktu tiga bulan terakhir semenjak ActionLink diluncurkan,” ujar Muhammad Syah

Lebih lanjut, kehadiran dua layanan yang melibatkan partisipasi pelaku UMKM tersebut untuk memperkuat 195 jaringan kantor Bank Aceh yang tersebar di seluruh wilayah Aceh, Sumatera Utara dan Jakarta.

Di samping itu, dia juga mengimbau agar masyarakat lebih bijak dalam menyikapi penawaran Pinjol yang memberikan kemudahan di awal, namun risiko yang ditimbulkan di kemudian hari sangat merugikan masyarakat.

“Sebagai bank milik masyarakat Aceh yang menjalankan fungsi intermediasi secara syariah dan diawasi oleh OJK, kami mengajak kepada seluruh masyarakat Aceh agar dapat menggunakan fasilitas pembiayaan Bank Aceh untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan,” ajaknya.

Selain itu, menurutnya Bank Aceh juga akan terus melakukan pengembangan produk sehingga memudahkan masyarakat untuk mengakses pembiayaan di Bank Aceh dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Hingga awal Juli 2023 Bank Aceh telah menyalurkan pembiayaan KUR senilai Rp361 miliar dari alokasi yang diperuntukkan Bank Aceh sebesar Rp510 miliar.

“Pencairan KUR akan terus kami optimalkan sehingga dapat memperkuat sektor UMKM yang ada di Aceh. Begitu pun, melalui KUR ini diharapakan dapat menciptakan ekosistem dari hulu ke hilir terhadap seluruh potensi ekonomi lokal yang dimiliki oleh Aceh,” ujarnya.

Dia menambahkan, fasilitas pembiyaan KUR Bank Aceh Syariah memberikan margin atau imbal bagi hasil yang sangat memudahkan masyarakat, yakni dengan rate tiga hingga enam persen. Tentunya ini jauh di bawah Pinjol.

“Syarat pengajuan juga cukup mudah dan memberikan kesempatan yang lebih besar bagi masyarakat yang belum pernah menikmati fasilitas pembiayaan dari bank,” ujarnya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER