Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kepala Stasiun Geofisika BMKG Aceh Besar, Djati Cipto Kuncoro, menyatakan gempa bumi yang terjadi pada
Kamis malam (20/8/2020) pukul 20.53.54 WIB, yang dirasakan di beberapa di wilayah Aceh, termasuk Banda Aceh, tidak berpotensi Tsunami.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi memiliki parameter dengan magnitudo M=5.0 dengan episenter gempabumi terletak pada koordinat 4.86 LU dan 96.08 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 26 Km barat daya Kabupaten Pidie Jaya pada kedalaman 10 Km merupakan gempabumi tektonik.
Djati menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas sesar Sumatera pada segmen Aceh.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip fault).
Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Banda Aceh dan Pidie Jaya dengan Skala Intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
Dirasakan juga di Nagan Raya, Bener Meriah, Aceh Jaya dengan Skala Intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut.
Hingga pukul 21:30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user: pemda, pwd: pemda-bmkg) atau infobmkg. (B19)