Sigli (Waspada Aceh) – Intensitas ganguan satwa liar seperti kera dan satwa lainnya kian meningkat terjadi di sejumlah daerah dalam Kabupaten Pidie. Warga berharap, Pemkab setempat dapat membantu mengatasinya.
Sementara itu, Pemkab Pidie melalui Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) Pidie 2019, telah mengalokasikan dana senilai Rp200 juta untuk penanganan satwa liar.
Sejumlah warga Tangse, kepada Waspada, Senin (28/1/2019), mengungkapkan, satwa liar seperti kera, babi hutan dan gajah acap kali masuk ke dalam daerah pemukiman penduduk. Binatang itu merusak dan memangsa tanaman warga, seperti durian, cabai, pisang, langsat, ubi dan sebagainya.
Bahkan saat ini kawanan gajah masih berkeliaran di kawasan hutan Kecamatan Keumala dan sekitarnya. Ganguan binatang bertubuh tambun itu juga terjadi di kawasan pinggiran perkampungan penduduk di Kecamatan Geumpang, Pidie.
Abdurrahman, 34, warga Kecamatan Tangse, Pidie menuturkan, para petani di Kecamatan Tangse, itu merasa tergangu dengan kehadiran gajah tersebut. Beberapa waktu lalu warga juga sempat mendapat serangan gajah.
Kendati begitu, kata Abdurrahman, petani di daerah itu hanya melakukan pengusiran tanpa membunuh dan melukai henwan-hewan tersebut.
“Selama ini kami menjaga tanaman kami saja. Jika ada hewan-hewan itu masuk, kami hanya mengusirnya saja secara tradisional. Misal membunyikan meriam bambu,” katanya. (b10)
