Jumat, April 26, 2024
Google search engine
BerandaKulinerKue Apam Mulai Difestivalkan di Pidie

Kue Apam Mulai Difestivalkan di Pidie

Banda Aceh (Waapada Aceh) – Kue tradisional Aceh yang belakangan ini kadang mendapat stigma dengan sisi negatif, di Kabupaten Pidie, justru difestivalkan dan dihadiri banyak warga di daerah tersebut.

Sebagaimana diketahui, Aceh adalah salah satu wilayah di nusantara yang memiliki keragaman jenis makanan tradisional. Setidaknya tercatat lebih dari 154 jenis makanan tradisional ada di daerah ini. Apam atau serabi adalah salah satu di antaranya.

Apam adalah penganan khas Aceh yang dibuat dari campuran tepung beras, santan, air kelapa, air putih, garam dan gula pasir. Bahan-bahan tersebut lalu diaduk dan dituang dalam media berupa kuali yang terbuat dari tanah liat, yang dalam bahasa Aceh disebut cuprok tanöh, berukuran kecil. Selanjutnya cuprok tanöh itu dibakar hingga apam yang ada di dalamnya mengering. Teknik memasak seperti inilah yang sering disebut dengan istilah tôt apam (membakar serabi).

“Bagi masyarakat Aceh yang pernah menikmati apam ini, sulit melupakan rasa lokal dan kelezatannya. Sayangnya, belakangan ini budaya memasak apam, khususnya di Pidie, mulai banyak dilupakan orang,” kata isteri Wagub Aceh yang juga Wakil Ketua Dekranas Aceh, Dyah Erti Idawati, Minggu (30/4/2018). Hadir juga pada kesempatan itu Bupati Pidie, Roni Ahmad.

Kalaupun masih ada yang memasak apam, kata Dyah Erti Idawati, cara memasaknya mungkin sudah berbeda karena cenderung menggunakan alat-alat modern. Inilah yang membuat apam tidak lagi selezat dahulu sehingga kurang diminati banyak orang.

Dyah Erti juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Pidie yang telah menggagas even yang diikuti oleh lebih dari 1.000 orang ahli peracik apam, yang berasal dari 23 kecamatan di Pidie. Para peserta akan bersaing untuk menjadi yang terbaik di even perdana ini.

Tampak di lapangan banyak warga yang ikut serta dalam Pidie Apam Fair 2018. Selain itu, even kuliner ini juga turut memancing ribuan pengunjung untuk datang ke Lapangan Alun-Alun Kota Sigli.

“Pidie Apam Fair ini merupakan sebuah kegiatan wisata yang sangat potensial dikembangkan di masa depan. Selain untuk melestarikan masakan tradisional kita, juga untuk mengenalkan makanan khas Aceh kepada masyarakat luas. Dengan demikian, masyarakat Indonesia tidak hanya mengenal kopi Gayo, timpan, mie Aceh atau kuah kari sebagai kuliner Aceh, tapi juga mengenal apam sebagai salah satu makanan khas dari daerah kita,” kata Dyah Erti.

Usai menyampaikan sambutan, Dyah Erti didampingi Bupati Pidie, Roni Ahmad, turut meninjau sejumlah stand di lokasi. Dyah juga mendapatkan les singkat dari para peserta tentang bagaiman cara tôt apam yang baik dan benar. (b01)

BERITA TERKINI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER