Tapaktuan (Waspada Aceh) – Para nelayan kecewa setelah docking atau galangan untuk perbaikan perahu nelayan atau boat ikan yang ada di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Lhok Bengkuang, Tapaktuan, Aceh Selatan, tidak dapat difungsikan.
Docking yang dibangun sejak 2011 untuk perbaikan atau rehap boat ikan nelayan belum bisa dimanfaatkan hingga saat ini. Docking seharusnya digunakan untuk keperluan membersihkan badan boat, memeriksa dan memperbaiki kerusakan.
Seorang nelayan di PPI Lhok Bengkuang, Amri, kepada Waspadaaceh.com, Kamis (9/1/2020) mengakui kecewa bahwa bangunan docking tidak dapat dimanfaatkan oleh para nelayan.
“Sudah lama dibangun itu. Kami nelayan tidak dapat memanfaatkan, kerena sempit, dangkal dan katrolnya tidak ada. Tidak sesuai harapan kami,” jelasnya.
Selama ini, nelayan di PPI Lhok Bengkuang dan Tapaktuan, untuk menarik boat dari laut ke darat, terpaksa menyewa alat berat untuk proses penarikan. Setiap penarikan boat ke darat mengeluarkan uang sebanyak Rp2 juta bahkan lebih.
“Kita minta Pemkab Aceh Selatan dan dinas terkait merehab kembali docking tersebut. Dengan sarana yang mendukung,” katanya.
Direktur Eksekutif YGHL (Yayasan Hutan Gampong Lestari) Aceh Selatan, Sarbunis, menjelaskan, docking di PPI Lhoek Bengkuang sudah dia kali dianggarkan untuk pembangunannya.
“Tapi kenapa tidak bisa dimanfaatkan nelayan, saranannya tidak lengkap. Kita minta penegak hukum untuk mengusut pembangunan docking itu, kami menduga ada penyalahgunaan anggaran,” katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Selatan, Dzumairi, menyapaikan, untuk bisa memanfaatkan docking itu, pihaknya akan menyesuaikan pantainya terlebih dahulu. Apalagi bangunannya sudah lama.
“Terkait jumlah anggaran yang digunakan pembangunan docking dulu kita kurang mengetahuinya. Docking itu akan diperbaiki kembali tahun 2021,” pungkasnya.(Faisal)
