Banda Aceh (Waspada Aceh) – Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Aceh mengusulkan adanya program ‘Pangling’ atau Pangkalan Keliling bagi pelaku UMKM di Aceh terkait distribusi LPG 3 kilogram (bersubsidi).
Ketua Hiswana Migas wilayah Aceh, Nahrawi Noerdin menilai, saat ini distribusi gas elpiji 3 kg tersebut belum tepat sasaran. Masyarakat kecil atau kurang mampu terpaksa membeli dengan harga selangit.
“Kenyataan di lapangan banyak pelaku UMKM yang susah mendapatkan gas elpiji 3 Kg. Mereka membeli eceran hingga 40 ribu rupiah,” kata Nahrawi kepada Waspadaaceh.com saat kegiatan Operasi Pasar Murah Gas Epiji 3 Kg di halaman Masjid Jami’ Universitas Syiah Kuala, Rabu (12/4/2023).
Pada kegiatan operasi pasar elpiji 3 Kg bersubsidi, ratusan warga rela mengantre untuk memperoleh gas subsidi tersebut. Kebanyakan dari mereka adalah pelaku UMKM.
“Dari pantauan kenapa terjadi antre seperti ini karena tidak lazimnya dijual di pangkalan. Saya minta pangkalan harus jual sesuai HET dan ada plang harga di depan pangkalan,” jelasnya.
Hiswana Migas mengusulkan adanya progran ‘Pangling’ atau Pangkalan Keliling yang menyasar pelaku UMKM. Dengan skema dari pangkalan atau agen langsung datang melayani untuk distribusi kepada pelaku UMKM. (*)