Kamis, April 25, 2024
Google search engine
BerandaAcehDistanbun Aceh Uji Coba Smart Farming di 4 Kabupaten

Distanbun Aceh Uji Coba Smart Farming di 4 Kabupaten

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh akan melakukan uji coba Smart Farming (pertanian pintar) pada empat kabupaten/kota di Aceh.

Kadistanbun Aceh, Cut Huzaimah, melalui Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Perkebunan Distanbun Aceh, Mukhlis, kepada waspadaaceh.com, Kamis (6/10/2022) menyebutkan, empat kabupaten itu meliputi Aceh Besar, Aceh Utara, Kabupaten Bireuen dan Aceh Timur.

Setiap kabupaten tersebut mencakup tiga Balai Penyuluh Pertanian (BPP), seperti Aceh Besar, terdiri dari BPP Kuta Baro, BPP Lhoknga dan BPP Kota Jantho. Kemudian Kabupaten Bireuen terpilih menjadi lokasi Smart Farming adalah BPP Samalanga, BPP Peudada dan BPP Gandapura.

Aceh Utara juga dipilih sebagai daerah percontohan Smart Farming yaitu meliputi, BPP Baktiya, BPP Muara Batu dan Banda Baro. Kabupaten terakhir yaitu Aceh Timur, meliputi BPP Idi Rayeuk, BPP Julok serta BPP Peureulak.

Mukhlis menyebutkan, kegiatan percontohan Smart Farming akan dilaksanakan pada Oktober-November 2022.

“Smart Farming yaitu penggunaan platform atau sejenis aplikasi yang dikonektivitaskan dengan perangkat teknologi,” jelasnya.

Dalam aplikasi ini, kata Mukhlis, bisa mendeteksi kapan waktunya tanaman harus disiram, disemprot maupun diberikan pupuk dan kapan waktunya untuk dipanen.

“Alat kontrol ini cukup dengan android, yang di dalamnya ada ayoti, semacam pipa, tanpa harus ke kebun langsung. Namun harus dipastikan mesin yang diletakkan di kebun terkoneksi dengan wifi selama 24 jam,” jelasnya.

Smart Farming ini baru dicoba dalam skop kecil dan difokuskan pada BPP. Nantinya penyuluh yang akan menjelaskan kepada petani.

Tujuannya, sambung Mukhlis, tidak lain untuk mengubah mindset anak muda sekaligus untuk mengenalkan kepada petani, bahwa bertani mudah, seru, tidak kotor dan ekonomis.

“Makanya Smart Farming ini kita fokuskan pada BPP yang sudah maju, BPP yang sering dikunjungi milenial dan BPP yang sering diadopsi,” jelasnya.

Empat kabupaten tersebut, lanjut Mukhlis, sudah menandatangani MoU yang memuat di dalamnya dilarang merusak alat. Apabila terjadi kerusakan maka itu menjadi tanggung jawab masing-masing BPP.

Dalam waktu dekat ini juga, pihaknya akan melakukan survei lokasi tentang kesiapan empat kabupaten menjalankan Smart Farming ini.

“Kita periksa wifi, pekarangan, aman dari gangguan binatang, aman juga dari gangguan manusia, seperti pencuri dan juga petaninya yang bisa menerima inovasi,” tutupnya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER