Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kebutuhan darah di Aceh meningkat namun pasokan menipis. Yayasan Blood For Life Foundation (BFLF) Indonesia mengajak masyarakat Aceh untuk segera mendonorkan darah.
Ketua Umum BFLF Indonesia, Michael Octavian mengatakan situasi darurat ini terlihat jelas di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (IGD RSUDZA), yang penuh dengan pasien membutuhkan transfusi darah.
“Tadi malam saja IGD RAUDZA penuh. bahwa rujukan rumah sakit ke kota lain juga luar biasa sampai bed penuh, sehingga otomatis mereka yang sakit membutuhkan darah,” ujar Michael Octaviano, di Banda Aceh, Selasa (30/4/2024).
Michael menambahkan, selain pasien umum, terdapat pula pasien talasemia yang membutuhkan darah sebanyak 50 kantong per hari di RSUDZA. Belum lagi kebutuhan darah untuk ibu hamil, melahirkan, kemoterapi, dan operasi mendadak.
“Tanpa pasokan darah yang cukup, operasi tidak dapat dilakukan. Darah adalah kebutuhan vital yang tidak dapat digantikan,” tegas Michael.
BFLF juga mengamati kekurangan darah hingga 10 kantong pada beberapa pasien, dan permintaan darah kepada yayasan mencapai 20 kantong.
Michael menekankan bahwa donor darah tidak hanya membantu sesama, tetapi juga meningkatkan kesehatan pendonor.
“Donor darah secara rutin dapat membantu menghilangkan berbagai penyakit,” tutupnya.
Dalam menghadapi situasi ini, BFLF berkomitmen untuk mendampingi dan memotivasi masyarakat Aceh dan Aceh Besar untuk mendonorkan darah.
Untuk informasi lebih lanjut dan untuk berpartisipasi dalam donor darah, hubungi Yayasan Blood For Life Foundation (BFLF) Indonesia di call center: 0823 7080 9008. (*)