Aceh Utara (Waspada Aceh) – Dampak banjir yang melanda hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, menyebabkan 13.335 hektare tanaman padi milik petani terancam gagal panen.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Aceh Utara, Erwandi menyebutkan, seluas 13 ribu hektare lebih tanaman padi terendam banjir, sebagaimana data yang diterima dari 16 kecamatan yang padinya baru disemai, maupun menunggu panen
“Kita telah melakukan perhitungan dari hasil panen dengan luas areal sawah petani rata-rata 260 hektare yang menghasilkan gabah mencapai lima ton dan dikalikan dengan harga gabah yaitu Rp4,8 ribu perkilogram. Jadi kita hitung modal yang dikeluarkan, petani mengalami kerugian mencapai Rp114 miliar,“ kata Erwandi, Rabu (16/12/2020).
Dia mengatakan, 13 ribu hektare tamanan padi itu tersebar di 16 kecamatan. Lahan yang paling luas terdapat di Kecamatan Baktiya mencapai 3.514 hektare dan Baktiya Barat mencapai 1600 hektare.
“Selain tanaman padi, bencana banjir juga merusak stanaman lain, seperti jagung yang tersebar di sejumlah kecamatan dengan luas areal 95 hektare. Tanaman jagung mengalamai gagal panen, karena ikut terendam banjir begitu juga dengan kacang kedelai ikut mati,” jelasnya.
Erwandi mengatakan, terkait kerugian masyrakat itu, pihaknua telah mengajukan permohonan kepada Pemerintah Aceh agar tahun depan bisa dialokasikan bantuan sarana produksi secara gratis, seperti bantuan mengolah tanah, bibit, pupuk dan obat-obatan.(Syaiful).
