Medan (Waspada Aceh) – Wali Kota Medan, Bobby Nasution, memamerkan capaian vaksinasi pelajar SMP di Kota Medan sudah mencapai 80% kepada Mendikbudristek, Nadiem Makarim. Angka itu akan terus meningkat seiring dengan target harian sebanyak 5.000 siswa.
Capaian itu disampaikan Menantu Jokowi kepada mantan bos Gojek Indonesia saat rapat koordinasi di Aula Rumah Dinas Gubernur Sumut, Senin petang (25/10/2021). Bobby mengatakan, sebanyak 80% dari total 105.651 pelajar SMP di Kota Medan telah divaksin, khususnya pada siswa berusia 12-18 tahun.
Sementara untuk capaian vaksinasi guru TK/PAUD, SD dan SMP sudah mencapai 86%.
“Untuk guru yang belum divaksin, sebagian karena ada komorbid dan sedang hamil maupun masuk kedalam batas kehamilan yang tidak boleh divaksin,” kata Bobby Nasution.
Selanjutnya, terkait program Guru Penggerak, Bobby menjelaskan bahwasannya guru-guru sekolah yang berada di bawah wewenang Kota Medan ada yang telah mengikuti program Guru Penggerak. Adapun perinciannya, jelas Bobby Nasution, sebanyak 11 guru PAUD, 55 guru SD dan 40 guru SMP.
Sementara itu Mendikbud Ristek Nadiem Makarim dalam Rapat Koordinasi tersebut menjelaskan, saat menggelar pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) ini yang paling penting adalah mengakselerasi vaksinasi dan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Ditambah lagi, jelas Nadim, bagi anak PAUD dan SD PTMT ini sangat perlu dilakukan dibanding tingkat SMP dan SMA. Sebab, di tingkat PAUD dan SD yang paling rentan mengalami penurunan pembelajaran.
“Prioritas utama vaksinasi adalah untuk guru, baru setelah itu para siswa yang berumur 12 – 18 tahun. Disamping itu dalam PTMT ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga akan mendorong dilakukannya testing secara random kepada guru dan murid tingkat nasional. Oleh karenanya, kami memohon dukungan dari setiap kepala daerah untuk mendukung kegiatan ini. Hal ini dilakukan agar diketahui positive rate di sekolah selama PTMT berlangsung,” kata Nadiem.
Terkait program guru penggerak, Nadiem menyampaikan, merupakan program yang sangat penting karena akan membawa perubahan bagi guru-guru lainnya.
“Guru Penggerak ini akan menjadi prioritas dalam menempati kedudukan, misalnya saat ada kepala sekolah atau pengawas sekolah yang pensiun, maka mereka yang telah lulus seleksi dana program Guru Penggerak inilah yang akan diprioritaskan untuk menjadi kepala sekolah dan pengawas di masing-masing daerah,” jelasnya.
Sebelumnya, Gubsu mengatakan, saat ini ada sebanyak 22 kabupaten/kota di Sumut yang berada dalam PPKM level 3, 9 kabupaten/kota berada dalam PPKM level 2 dan 2 kabupaten/kota berada dalam PPKM level 1.(sulaiman achmad)