Minggu, April 28, 2024
Google search engine
BerandaTausiahApakah Berbohong Membatalkan Puasa? Ini Penjelasanya

Apakah Berbohong Membatalkan Puasa? Ini Penjelasanya

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Di Bulan Ramadhan 1445 H, banyak umat Islam yang bertanya apakah berbohong dapat membatalkan puasa?

Dewan Pembina Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh, Tgk Alizar Usman  mengatakan, berbohong tidak membatalkan puasa. Akan tetapi, hal tersebut mengurangi pahala puasa seseorang.

“Bahasa syara’ tentang membatalkan puasa ada dua jenis, yaitu pertama batal puasa itu sendiri dan yang kedua batal pahala puasa, tetapi puasanya tidak batal.
Berbohong pada saat berpuasa termasuk katagori kedua, yaitu hanya membatalkan pahalanya saja,” kata Tgk Alizar saat diwawancarai Waspadaaceh.com, Senin (25/3/2024).

Lanjutnya, larangan berbohong saat berpuasa telah disebutkan dalam hadits berikut ini :

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903)

“Kalau dalam berpuasa seseorang itu berbohong artinya dia tidak mendapatkan pahala puasa,” jelasnya.

Tgk  Alizar juga  menyebutkan hal-hal yang membatalkan pahala orang berpuasa. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ad-Dailami, Rasulullah SAW bersabda,

خمسٌ يُفطِرن الصّائِم: الغِيبةُ، والنّمِيمةُ، والكذِبُ، والنّظرُ بِالشّهوةِ، واليمِينُ الكاذِبةُ

Artinya: “Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa: membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu.”

Tgk Alizar juga mengingatkan bahwa bulan Ramadhan adalah waktu di mana pahala kebaikan akan berlipat ganda begitu juga sebaliknya.

Sesuai dengan sabda Nabi SAW  :

فَاتَّقُوا شَهْرَ رَمَضَانَ فَإِنَّ الْحَسَنَاتِ تُضَاعَفُ فِيهِ ما لا تضاعف فيما سواه  وَكَذَلِكَ السَّيِّئَاتُ

Bertaqwalah kalian pada bulan Ramadhan. Karena pada bulan ini, pahala kebaikan dilipat-gandakan yang tidak dilipat-gandakan pada bulan lain sebagaimana dosa kejahatan juga dilipat-gandakan.(H.R. at-Thabrani)

“Jadi walaupun bulan ramadhan  atau bukan bulan ramadhan berbohong hukumnya haram. Apalagi kalau berbohong di bulan ramadhan maka dosanya juga berlipat ganda,” jelasnya.

Tgk Alizar yang juga Anggota Syuriah PWNU Aceh ini mengingatkan pada momentum bulan Ramadhan yang penuh berkah ini,  mengakat umat muslim untuk terus  msningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah selama Bulan Ramadhan.

” Dengan memperbanyak ibadah kepada Allah SWT serta menjauhi larangan-Nya , menjaga lisan dari berdusta, ghibah, adu domba dan hal- hal terlarang lainnya. Mudah mudahan dengan jalan ini, ibadah kita diterima Allah SWT. Amiin,” tuturnya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER