Medan–Penyebaran COVID-19 di Indonesia terus meluas bahkan membuat sejumlah daerah di Provinsi Sumatera Utara masuk dalam status “zona merah”. Jurnalis atau wartawan menjadi salah satu profesi paling berpotensi tertular karena selalu berada di lokasi paparan virus Corona.
Jurnalis menjadi orang yang terdepan dalam mengabarkan informasi ke masyarakat mengenai COVID-19. Di saat pasien PDP Corona meninggal dunia dan dikubur, masyarakat serta keluarga dilarang melayat, namun para jurnalis malah mendekat untuk mendapatkan photo ataupun videonya. Kadang kala, para jurnalis ini sama sekali belum dibekali pengetahuan dan protokol untuk liputan daerah berbahaya.
Sejak wabah ini berlangsung, sudah ada beberapa laporan soal jurnalis yang diduga terinfeksi karena mewawancarai narasumber yang belakangan dinyatakan positif Corona.
Untuk mendukung para anggota AJI yang jumlahnya 1.800 orang tersebar di 38 kota, AJI (Aliansi Jurnalis Independen) Indonesia menggalang donasi kepada sesama anggota dan juga publik melalui kegiatan bertajuk #SolidaritasKawanAJI.
Hasil penggalangan dana akan digunakan untuk pengadaan masker dan hand sanitizer, bantuan dana untuk jurnalis yang menjalani isolasi mandiri, dirawat karena berstasus ODP, PDP, dan positif COVID-19.
Bantuan dapat disalurkan ke BRI Cab Cut Mutiah No Rek : 230-010-020-153-03 a/n Aliansi Jurnalis Independen. Untuk pendataan, konfirmasi pengiriman donasi (bukti transfer) bisa dilakukan dengan cara mengirim pesan melalui WhatsApp ke nomor 0812-8572-252, atau mengirim email ke sekretariat@ajiindonesia.or.id dengan subyek “nama” spasi “#SolidaritasKawanAJI” atau Mengisi Google Form.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, nama donatur dan pemanfaatan dana donasi, akan diupdate secara reguler di website AJI www.aji.or.id. Jika ingin mendapatkan informasi tambahan, silakan kontak Abdul Manan 0818-948-316, Revolusi Riza 0813-3089-0467, Hesthi Murti 0878-8883-9543 dan Minda 0812-8572-252.
Dalam kesempatan berbeda, Ketua AJI Medan Liston Damanik, Senin (13/4/2020), melalui Waspadaaceh.com, mengajak masyarakat untuk menumbuhkan semangat solidaritas pada masa krisis seperti saat ini.
“Semua elemen masyarakat terkena dampak wabah. Namun, kita tetap bisa saling membantu. Terutama untuk mereka yang paling terpukul karena wabah ini,” kata Liston.
Liston juga mengingatkan agar jurnalis tetap memperhatikan keselamatan dengan menjalankan protokol peliputan. “Tidak ada berita seharga nyawa. Jurnalis harus meminimalisasi potensi tertular penyakit selama meliput,” tegasnya. (sulaiman achmad)
