Rabu, April 24, 2024
Google search engine
BerandaAcehAkibat Kericuhan di Stadion Dimurthala, Komisi III DPRK: Manajemen Persiraja Coreng Nama...

Akibat Kericuhan di Stadion Dimurthala, Komisi III DPRK: Manajemen Persiraja Coreng Nama Banda Aceh

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh mengkritisi kompetensi dan pengalaman manajemen Persiraja yang mencoreng nama ibukota Provinsi Aceh ini. Memalukan, laga Persiraja Banda Aceh vs PSMS Medan batal dan berakhir ricuh.

Seperti diketahui, Stadion Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh, Senin malam, beberapa fasilitasnya dirusak dan dibakar penonton. Kekecewaan penonton terjadi akibat lampu stadion mati total sejak pukul 20.10 WIB, ketika pemain berada di pinggir lapangan jelang kick off.

BACA: Stadion Dimurthala Banda Aceh Mencekam, Terjadi Pembakaran, Tim PSMS Pulang

Seyogianya, pertandingan dimulai pukul 20.30 WIB, namun lampu padam. Bahkan hingga pukul 22.10 WIB tidak kunjung hidup, sehingga menyulut kemarahan dan emosi penonton berujung pembakaran fasilitas stadion. Pancaran kekecewaan juga terlihat dari wajah Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang kemudian pulang meninggalkan stadion disusul tim tamu PSMS Medan, kembali ke hotel.

Tidak ada petugas kepolisian di stadion maupun  luar stadion yang terlihat, layaknya gelaran sepakbola profesional Liga Indonesia. Kesiapan manajemen Persiraja terkesan asal dan buruk, hingga tidak adanya perangkat pertandingan dan panpel.

BACA: Polda Aceh Surati Kemenkominfo untuk Blokir Game Higgs Domino

“Kondisinya kan memang serba darurat. Tapi bukan berarti, tidak membuka diskusi, komunikasi dan koordinasi dengan banyak pihak. Persoalan saat ini, adalah mengelola sebuah event skala nasional liga profesional, bukan seperti sepakbola kampung tarkam,” kata Ketua Komisi III DPRK Banda Aceh Irwansyah ST kepada waspadaaceh.com, Senin (5/9/2022) usai meninjau Stadion Dimurthala.

Ketua Komisi III DPRK Banda Aceh Irwansyah ST. (Foto/Ist)

Politisi PKS ini menilai bedanya mengelola sebuah event skala nasional seperti itu dengan pesta kawinan. Dia menilai harusnya, dalam mengelola event ini manajemen dapat meminta masukan dari berbagai pihak.

BACA: Dalam 10 Hari, Polda Aceh Ungkap 17 Kasus Penyalahgunaan BBM Subsidi

“Ada orang lama, yang punya pengalaman. Minta masukan dia, kan bisa. Ada pihak panitia yang lama, tapi koordinasi dan masukan saran itu kan bisa digunakan. Tapi ini tidak terjadi dan tidak dilakukan manajemen saat ini,” ujarnya.

Kejadian malam ini, ungkap Irwansyah, menunjukan kepada publik tamu dari luar Aceh khususnya Gubernur Sumut Edy Rahmayadi datang sampai pulang cepat. Jadikan momen ini sebagai sebuah pelajaran kedepannya.

BACA: Pembalap Binaan KONI Aceh Dominasi Podium Juara Kejurnas Motorprix

“Rangkul siapapun yang bersedia membantu, rangkul secara terbuka bukan rangkul dengan bahasa tanda kutip. Minta masukan dan saran. Ini sangat berdampak nama baik Banda Aceh, ini mencoreng dengan kondisi malam ini,” ujarnya.

Politisi muda potensial ini menilai lebih baik sejak awal manajemen terbuka bahwa belum berpengalaman mengelola event seperti ini. Tujuannya, agar banyak pihak yang bersedia membantu untuk bersama-sama membesarkan Persiraja.

BACA: Partai Aceh Kabupaten Aceh Jaya Gelar Parade Satgas

“Saya sangat mensuport manajemen baru ini, karena saya mengikuti terus tim transisi selama ini. Saya sangat mengapresiasi dan bangga. Hingga permasalahan terlalu lamanya, pembentukan manajemen baru. Jelang pertandingan perdana, baru terbentuk struktur manajemennya, ini yang perlu jadi catatan,” jelasnya.

Apakah panpelnya sudah ada? Siapa sekretaris klub ini? Irwansyah bertanya. Dia mengaku tidak tahu, siapa-siapa di jabatan itu.

BACA: Safrul Maryadi Ditunjuk Sebagai Plt Sekda Aceh Jaya

“Saya pribadi saja, tidak tahu itu. Siapa panpel malam ini? Siapa sekretaris klubnya? Ini yang kita tidak tahu. Lalu, bagaimana evaluasi kejadian malam ini? Bagaimana proses refund atau pengembalian tiket yang sudah dibeli, bagaimana prosedur jadwal ulangnya,” ungkapnya.

Irwansyah mengingatkan koreksi ini harus menjadi catatan dan atensi manajemen kedepan. Manajemen juga harus membuka diri kepada siapa pun yang bisa membantu dengan satu tujuan membesarkan Persiraja.

Waspada Aceh on TV

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER