Banda Aceh (Waspada Aceh) – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh menyatakan, tenaga penyuluh pertanian di Aceh sejauh ini masih dianggap kurang.
Kepala Distanbun Aceh Cut Huzaimah melalui Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Perkebunan Distanbun Aceh, Mukhlis, kepada waspadaaceh.com, Kamis (27/10/2022) mengatakan bahwa jumlah idealnya kebutuhan tenaga penyuluh, minimal ditempatkan seorang petugas di tiap kelurahan.
“Idealnya setiap satu desa ada satu tenaga penyuluh pertanian. Sekarang penyuluh kita hanya 2700 penyuluh dengan jumlah desa kurang lebih 4 ribu desa. Artinya kita masih kekurangan penyuluh,” jelasnya.
Dengan jumlah desa yang begitu banyak, tentunya penyuluh yang ada tidak bisa maksimal dalam melakukan pendampingan terhadap petani.
Karena itu, ia berharap kepada pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota untuk mengalokasikan anggaran di sektor pertanian, khususnya pada bidang penyuluhan.
Menurutnya, tenaga penyuluh pertanian sama penting dengan penyuluh kesehatan dan pendidikan. Mengingat, sebagian besar penduduk Aceh berprofesi sebagai petani.
Saat ini, lanjut Mukhlis, satu penyuluh mengcover tiga sampai empat desa. Dan ini menurut Mukhlis tidak maksimal, makanya perlu penambahan. Di samping itu, sarana dan prasarana penyuluh juga perlu didukung, seperti alat transportasi.
Hal yang paling penting dilakukan saat ini, sambung Mukhlis, meskipun penyuluh sedikit, kompetensi penyuluh harus di upgrade baik dalam bentuk pelatihan maupun kunjungan ke daerah lain.
“Ini perlu sekali, karena seorang penyuluh itu harus lebih cakap dari petani,” tutupnya. (*)
