Calang (Waspada Aceh) – Badan Meteologi, Klimatologi dan Gempa (BMKG) Aceh, melaksanakan Sekolah Lapang Geofisika di Aceh Jaya, mulai Senin, 17 – 18 Juni 2019, berlangsung di Aulatorium Dinas Kesehatan Aceh Jaya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG, Rahmat Triyono dan Sekretaris Daerah Aceh Jaya, Mustafa Ibrahim.
Peserta kegiatan terdiri dari perwakilan media, kepala sekolah SMA, SMK, SMP, MTsN, unsur organisasi RAPI, PMI, F-PRB, Tagana, BSA dan juga dihadiri Kepala Pos SAR, Kadis Kesehatan, Kadis Perhubungan Aceh Jaya serta unsur Polsek dan Koramil Krueng Sabee.
“Khusus di Aceh, untuk pertama kali kita laksanakan adalah di Aceh Jaya,” tutur Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG, saat memberikan keterangan kepada waspadaaceh.com usai pembukaan kegiatan yang berlangsung, Senin, (17/6/2019).
Kami menyadari, lanjutnya, Aceh Jaya salah satu kabupaten di Aceh yang paling parah diterjang gempa dan tsunami tahun 2004 silam serta sejarah mencatatnya.
“Kita berharap sesudah kegiatan ini terlaksana, para peserta nantinya mampu mengenal gempa yang berpotensi tsunami dan bekerja sama dalam memberikan akses informasi kebencanaan kepada masyarakat luas di Aceh Jaya,” imbuh Rahmat.
Sekarang ini, tambah Rahmat, gempa-gempa dalam skala kecil terus terjadi. Gempa seperti ini tidak terdeteksi oleh manusia secara manual dan membutuhkan alat deteksi khusus untuk mengetahuinya.
“Dalam kegiatan ini akan kita jelaskan kepada peserta terkait bentuk-bentuk gempa serta potensi kejadian pasca gempa tersebut,” tutur Rahmat.
Sementara, Sekretaris Daerah, Mustafa Ibrahim menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya mengucapkan terima kasih kepada BMKG atas pelaksanaan kegiatan itu. Pastinya, kata Mustafa, melalui forum tersebut, akan menjadi sarana informasi kebencanaan serta tata cara penanggulangannya bagi peserta.
“Tentu kita berharap dari pelaksanaan kegiatan ini menjadi sarana informasi yang akurat dan cepat bagi masyarakat seningga memudahkan pemeritah daerah dalam mengakomodir informasi kebencanaan,” tuturnya. (zammil)
