Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pemerintah Kabupaten Aceh Besar mengeluarkan instruksi belajar daring bagi sekolah yang berada di bawah naungan pemerintah setempat. Kebijakan itu setelah Aceh Besar dinyatakan zona merah COVID-19.
Saat Waspadaaceh.com mengunjungi SMA Negeri 1 Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Senin (31/5/2021), suasana di lokasi sekolah tersebut sepi. Hanya tampak satu dan dua pegawai sekolah yang sedang bertugas di ruangannya.
Pegawai Tata Usaha SMA Negeri 1 Krueng Barona Jaya, Burhan, menjelaskan bahwa untuk sementara kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah diganti dengan kegiatan belajar mengajar via daring. Itu dilakukan untuk menekan penularan COVID-19, yang terus meningkat dalam dua pekan terakhir.
“Sudah dua minggu ini sekolah melaksanakan belajar daring. Jadi yang hadir di sekolah saat ini hanya pegawai sekolah, itupun hanya yang berkepentingan, tidak boleh ada keramaian,” tuturnya.
Sementara itu ia tidak bisa memastikan kapan jadwal belajar tatap muka bisa dilaksanakan kembali, masih menunggu imbauan dari pemerintah.
Kata Burhan, pihak sekolah juga sudah berupaya menerapkan perilaku 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). Ia berharap proses pembelajaran bisa kembali normal.
“Semoga bisa belajar tatap muka secepatnya, supaya anak-anak bisa belajar dengan semangat lagi, fokus dan mampu menyerap pembelajaran yang diajarkan oleh gurunya,” jelasnya.
Salah seorang wali murid, Nurwaida, warga Lamujong Aceh Besar mengaku banyak kendala pembelajaran secara daring. Menurut Nurwaida yang juga guru di sekolah dasar, penyampaian materi tanpa tatap muka langsung dianggap masih kurang optimal. Dia mendengar keluhan dari anaknya bahwa sulit menyerap maksud dari pembelajaran yang disampaikan oleh gurunya melalui daring. (Cut Nauval Dafistri)
