Jumat, Oktober 24, 2025
spot_img
BerandaAcehSantri Harus Melek Digital, Ladang Dakwah Baru di Era Modern

Santri Harus Melek Digital, Ladang Dakwah Baru di Era Modern

Aceh Besar (Waspada Aceh) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Aceh Besar, Saifuddin, mengingatkan para santri agar tidak gagap menghadapi perkembangan teknologi dan dunia digital.

Menurutnya, era modern menuntut santri tidak hanya mahir memahami kitab kuning, tetapi juga mampu berdakwah dan berinovasi melalui ruang digital.

Hal itu disampaikan Saifuddin yang akrab disapa Yahwa saat memimpin apel peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Lapangan Pesantren Oemar Diyan Islamic Boarding School, Indrapuri, Aceh Besar, Rabu (22/10/2025). Dalam kesempatan itu, ia juga membacakan sambutan Menteri Agama Nasaruddin Umar.

“Santri sekarang tidak hanya menguasai kitab kuning, tetapi juga harus menguasai teknologi, sains, dan bahasa dunia. Dunia digital harus menjadi ladang dakwah baru bagi para santri,” ujar Yahwa di hadapan ribuan peserta apel.

Ia menekankan, Hari Santri harus menjadi momentum kebangkitan baru bagi santri Indonesia untuk berperan aktif di berbagai bidang, sekaligus menjadi bagian dari solusi bangsa.

Santri, katanya, mesti menjaga tradisi pesantren yang luhur sembari terbuka terhadap inovasi zaman.

“Rawatlah tradisi pesantren, tetapi juga peluklah inovasi zaman. Bawalah semangat pesantren ke ruang publik, ke dunia kerja, dan ke ranah internasional,” tambahnya.

Yahwa juga mengajak santri terus menuntut ilmu, menjaga akhlak, menghormati guru dan kiai, serta menumbuhkan cinta kepada Tanah Air.

“Dari tangan para santrilah masa depan Indonesia akan ditulis,” ujarnya.

Ia turut menyinggung Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, yang menjadi tonggak pengakuan negara terhadap peran pesantren sebagai lembaga pendidikan khas Indonesia.

Menurutnya, perhatian negara terhadap pesantren kini semakin besar, termasuk lewat program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk para santri.

“Negara berhutang budi kepada pesantren dan para santri yang selama ini menjadi benteng moral bangsa,” katanya.

Yahwa juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto atas kebijakan yang dinilai membawa dampak positif bagi dunia pesantren.

Apel Hari Santri diikuti para kepala seksi, penyelenggara, kepala madrasah, kepala Kantor Urusan Agama, pegawai Kemenag Aceh Besar, serta seluruh santri Pesantren Tgk Chiek Oemar Diyan.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, acara turut diisi penanaman pohon sebagai bagian dari program ekoteologi Kemenag, serta penyerahan sertifikat kepada santri yang meraih prestasi di ajang Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional di Wajo, Sulawesi Selatan, awal Oktober lalu. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER