Banda Aceh (Waspada Aceh) – Konsulat Jenderal India di Medan bekerja sama dengan Universitas Sari Mutiara menyelenggarakan peringatan hari lahir ke-156 Mahatma Gandhi, Bapak Bangsa India.
Kegiatan diawali dengan Peace March di sepanjang Jalan Gandhi, Medan, pada pukul 07.00 WIB. Pawai damai yang diikuti mahasiswa, komunitas India, dan sahabat India itu mencerminkan pesan abadi Gandhi tentang anti-kekerasan, persatuan, serta menyoroti kampanye “Swachhata Hi Seva” (Kebersihan adalah Pelayanan) dan “Yiksit Bharat 2047” (India Maju 2047).
Usai Peace March, peserta berkumpul di Universitas Sari Mutiara untuk tabur bunga dan pemasangan karangan bunga pada patung Mahatma Gandhi, sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai kebenaran, kasih sayang, dan perdamaian yang diwariskan Gandhi.
Acara ini turut dihadiri tamu kehormatan, antara lain Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sumut Drs. Basarin Yunus Tanjung, mewakili Gubernur Sumut, Ketua Universitas Sari Mutiara Dr. Parlindungan Purba, Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan M. Odi Anggia Batubara, Sultan Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah, Julius Raja, serta Presiden PMII.
Dalam sambutannya, Konsul Jenderal India di Medan, Ravi Shanker Goel, menegaskan bahwa ajaran Gandhi tetap relevan di era modern.
“Jalan yang ditunjukkan Gandhi ji, yaitu kebenaran dan anti-kekerasan, dapat memberdayakan masyarakat untuk membawa perubahan yang diinginkan tanpa menimbulkan pertikaian,” ujarnya.
Turut hadir pula Dr. Gauri Koperdekar, profesor India yang ditugaskan oleh Indian Council for Cultural Relations (ICCR) untuk mengajar di Universitas Sumatera Utara (USU), menandai eratnya hubungan pendidikan dan budaya antara India dan Sumut.
Program selanjutnya menampilkan serangkaian kegiatan bermakna. Penampilanmahasiswa menyoroti nilai-nilai Gandhi melalui ekspresi budaya dan seni, menunjukkan bagaimana nilai-nilainya tetap relevan bagi generasi muda saat ini. Hal ini dilengkapi dengan pemutaran khusus video Incredible India, yang menampilkan kekayaan, keragaman, dan dinamisme modern India, sehingga memperkuat pemahaman budaya di antara para peserta.
Salah satu momen penting pada hari itu adalah pengumuman penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Ajeenkya D Y Patil University, Pune, dan Universitas Sari Mutiara, Medan. Kemitraan ini menandai langkah penting dalam memperluas kolaborasi akademik antara India dan Indonesia.
MoU ini diharapkan dapat mendorong pertukaran mahasiswa, proyek akademik bersama, dan hubungan kelembagaan yang lebih dalam di bidang pendidikan tinggi, membuka peluang baru untuk kerja sama dalam berbagi pengetahuan dan pembangunan kapasitas.
Selain itu, Konsul Jenderal Ravi Shanker Goel menyampaikan kuliah tamu bertajuk “Peluang Pendidikan di India”. Ia memaparkan ragam program akademik, beasiswa ICCR, hingga keterjangkauan pendidikan tinggi di India.
Menurutnya, India tidak hanya menjadi tujuan peningkatan akademik, tetapi juga ruang pertumbuhan pribadi dan lintas budaya bagi mahasiswa Indonesia.
Peringatan Gandhi Jayanti di Medan ini sekaligus menegaskan komitmen bersama untuk melanjutkan pesan universal Gandhi tentang perdamaian, toleransi, dan anti-kekerasan. Acara ditutup dengan penegasan komitmen kolektif para peserta untuk memperkuat persahabatan India–Indonesia.
Sebagai catatan, Gandhi Jayanti diperingati setiap 2 Oktober di India dan dunia, serta ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai Hari Internasional Anti-Kekerasan. (*)



