Minggu, November 10, 2024
BerandaOlahragaTurnamen Catur U-15 BFLF, Tingkatkan Talenta Catur Muda Aceh

Turnamen Catur U-15 BFLF, Tingkatkan Talenta Catur Muda Aceh

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Yayasan Blood For Life Foundation (BFLF) bekerja sama dengan Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Aceh menggelar Turnamen Catur U-15 yang berlangsung di UPTD RSAN Dinsos Aceh, Minggu (28/7/2024).

Acara ini, yang dihadiri oleh 26 pecatur muda dari Banda Aceh dan Aceh Besar, menandai langkah awal dalam pengembangan bakat catur di kalangan generasi muda Aceh.

Ketua BFLF Indonesia yang juga Kepala UPTD RSAN Dinsos Aceh, menyebutkan bahwa turnamen ini merupakan yang pertama kali diadakan di Aceh dan mengikuti standar resmi Percasi.

Menurutnya, turnamen ini merupakan langkah penting dalam membuka kesempatan bagi pecatur muda untuk berkompetisi di tingkat yang lebih tinggi.

“Turnamen ini adalah inisiatif pertama yang kami laksanakan di Aceh. Jarangnya event catur junior di sini membuat kami sangat antusias untuk menggelar acara ini,” ungkap Michael dalam keterangannya, Senin (29/7/2024).

Lanjutnya, dukungan juga diberikan oleh Utut Herdianto, Grandmaster catur Indonesia, yang berharap turnamen ini dapat memacu lahirnya generasi juara catur dari Aceh.

“Event ini memberikan platform bagi pemain muda untuk berkembang dan mengurangi waktu mereka di depan layar gadget, harapan kami ke depan adalah untuk mengadakan lebih banyak turnamen serupa, tidak hanya di Banda Aceh dan Aceh Besar, tetapi juga di seluruh Aceh,” tambahnya.

Dalam turnamen yang juga dihadiri Deputy Chief Arbiter Percasi Aceh, Wahidin Lubis, dan Wasit Utama Suhardami, kompetisi berlangsung dengan intens dan penuh semangat. Ahmad Faruq Arrazi berhasil meraih posisi pertama setelah melewati serangkaian pertandingan yang ketat sepanjang hari.

“Turnamen ini merupakan bagian dari upaya kami untuk menemukan dan membina bibit-bibit unggul dalam catur. Para juara akan kami kirimkan ke turnamen dengan level yang lebih tinggi untuk mengasah kemampuan mereka,” kata Wahidin.

Pertandingan menggunakan sistem Swiss Manager Computrizes Pairing dalam lima babak dengan waktu berpikir 15 menit (No Increment) dan mengikuti peraturan permainan FIDE yang diterapkan oleh Percasi Aceh.

Ahmad Faruq Arrazi dinyatakan sebagai juara pertama, disusul oleh Teuku Ibrahim di posisi kedua dan Muhammad Farhan di posisi ketiga.

Para pemenang menerima hadiah uang pembinaan total sebesar Rp 2,1 juta, menandai keberhasilan awal bagi pecatur muda Aceh dalam menapaki jalur kompetisi catur. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER