Senin, November 25, 2024
spot_img
BerandaAcehMemanfaatkan Hikayat Aceh untuk Edukasi Kesehatan

Memanfaatkan Hikayat Aceh untuk Edukasi Kesehatan

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Suatu hikayat (dongeng) yang mengisahkan tentang pentingnya hidup sehat menjadi daya tarik bagi puluhan warga di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.

Mereka antusias menyaksikan hikayat bertajuk “Sehat Keu Geutanyoe” (Sehat Itu Penting) yang digagas oleh World Health Organization (WHO) Indonesia bersama komunitas The Leader, berlangsung di Museum Tsunami Aceh, Minggu (17/9/2023).

Suara musik khas Aceh Seureune Kale mengalun merdu mengawali hikayat Aceh disampaikan oleh pendongeng Riky Vainaldy. Sambil membaca hikayat Riky juga memeragakan sebuah karakter seorang suster dengan boneka tangan yang menasehati masyarakat tentang kesehatan.

“Kata suster bahwa menjaga kesehatan harus dimulai sejak usia kecil,” kata Riky dalam tampilannya.

Menurutnya, salah satu cara menjaga kesehatan adalah dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti mengawali hari dengan sarapan sehat yang tinggi protein seperti ikan, kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran dan susu.

Selain itu, dalam hikayatnya Riky juga menyampaikan pentingnya kesehatan kepada para ibu, terutama dalam memberikan Air Susu Ibu (ASI) yang sangat penting bagi tumbuh kembang bayi.

“ASI makanan bayi yang paling sempurna, wahai Umi ASI penting untuk anak kita,” ujarnya.

Namun, lanjutnya, saat ini banyak kaum ibu yang tidak memberikan ASI kepada anak dan menggantinya dengan susu formula. Padahal, ASI sangat dibutuhkan bayi hingga usia dua tahun.

“Anugerah Tuhan dari ASI baik untuk kekuatan bayi,” ujarnya.

Pada pesan akhirnya, pendongeng Riky juga mengingatkan masyarakat yang hadir untuk membawa para anak mengikuti imunisasi secara lengkap di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) terdekat.Katanya, membawa anak untuk melakukan imunisasi bukan hanya dilakukan oleh kaum ibu melainkan diperlukan keikutsertaan ayah.

“Tuhan karunia tubuh baik sehat, urusan imunisasi abi umi harus kerjasama supaya 100 persen anak Aceh terimunisasi,” ujarnya.

Dalam tampilannya, edukasi kesehatan melalui hikayat tersebut juga dilengkapi dengan tampilan grafis ilustrasi oleh ilustrator asal Bandung bernama Agah Nugraha Muharam. Ilustrasi tersebut menampilkan gambar-gambar yang berkaitan dengan kesehatan seperti makanan bergizi, ASI, imunisasi dan lain-lain.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program WHO Indonesia untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan. Program ini juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Aceh dan Kota Banda Aceh serta Museum Tsunami.

Menurut perwakilan WHO Indonesia di Aceh sebagai Technical Officer (Partnership) Dieter Eckhart, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyampaikan informasi kesehatan secara menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat. Provinsi Aceh telah bekerja sama erat dengan WHO untuk mewujudkan kesehatan bagi semua penduduk Aceh.

Tahun ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merayakan ulang tahunnya yang ke-75. Tema “Sehat untuk Semua” menekankan pentingnya memastikan setiap orang memiliki akses setara ke layanan kesehatan tanpa diskriminasi.

“Kami bekerja sama antara lain dalam meningkatkan gizi anak, imunisasi dan surveilans, serta memberantas penyakit malaria. Dalam hal imunisasi, kami bekerja sama dengan otoritas kesehatan setempat untuk mengatasi tantangan penyakit polio yang mengerikan ini. Kita mempunyai tanggung jawab bersama untuk mengimunisasi dan menjangkau semua anak serta menutup kesenjangan imunisasi untuk mencegah wabah penyakit di masa depan,” kata Dieter Eckhart.(*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER