Banda Aceh (Waspada Aceh) – Rumah Data Kependudukan (Rumah DataKu) berkaitan erat dengan pencegahan dan penurunan stunting. Saat ini jumlah Rumah DataKu di Provinsi Aceh sebanyak 310 dengan jumlah berklasifikasi paripurna sebanyak 106 rumah atau 34,19 persen.
“Sebagai embrio untuk menyiapkan data-data kependudukan yang salah satunya adalah data keluarga berisiko stunting Rumah DataKu juga sebagai upaya pencegahan dan penurunan stunting di tingkat desa,” kata Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Bonivasius Prasetya Ichtiarto di Sabang, Rabu (16/11/2022).
Bonivasius Prasetya Ichtiarto di Sabang, Aceh, dalam rangka kunjungan kerjanya menghadiri kegiatan diskusi pendidikan kependudukan, pembinaan, kader Rumah Dataku dalam mendukung data di tingkat desa digelar di Balai KB Kecamatan Sukakarya.
“Yang jelas rumah data kependudukan itu sebagai data dasar dari kependudukan, sementara kalau kita bicara untuk pencegahan maupun tentang stunting, kita butuh data. Kalau kita tidak punya data bagaimana kita mau membuat program,” tegas Bonivasius.
Selanjutnya ia menjelaskan, jika berbicara terkait pencegahan maupun tentang stunting dibutuhkan data awal, misal data calon pengantin, remaja, data pasangan masa subur, data ibu hamil, dan sebagainya, dan data awal ini bisa didapatkan di Rumah DataKu.
Selanjutnya ia menyebutkan, dalam penyelenggaraan Rumah DataKu sebagai penyedia data di tingkat mikro maka mutlak perlu melakukan integrasi dan kolaborasi dengan kementerian atau dinas terkait.
Menurutnya, Rumah DataKu memiliki peran dalam penyediaan data baik data yang digunakan untuk intervensi maupun data untuk evaluasi. Sesuai amanat Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2022 tentang optimalisasi penyelenggaraan kampung keluarga berkualitas.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Sahidal Kastri mengatakan saat ini jumlah Rumah DataKu di Provinsi Aceh sebanyak 310 dengan jumlah Rumah DataKu yang berklasifikasi paripurna sebanyak 106 Rumah DataKu (34,19 persen).
Kondisi ini mengalami kenaikan sebesar 213 Rumah DataKu dari kondisi Rumah DataKu yang sudah diregistrasi pada tahun 2020 yaitu sebanyak 97 Rumah DataKu dengan jumlah Rumah DataKu paripurna sebanyak 53 Rumah DataKu.
“Jumlah desa di Provinsi Aceh sebanyak 6.516 desa dengan jumlah Rumah DataKu sebanyak 310 atau sebanyak 4,76 persen dari total jumlah desa di Provinsi Aceh,” jelas Sahidal.
Ia mengatakan Rumah Dataku terpenting salin data kependudukan, indikator-indikator yang merujukkan kriteria-kriteria keluarga beriksiko stunting sehingga mudah melakukan intervensi dengan data.
“Kami meminta kepada kader dan pengelola Rumah Dataku agar data harus terus di update, sehingga data bisa akurat dan bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga intervensi yang dilakukan tepat,” pungkas Sahidal.