Banda Aceh (Waspada Aceh) – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh menggelar forum sinkronisasi perencanaan program dan anggaran serta koordinasi lintas sektor provinsi dan kabupaten/kota.
Forum sinkronisasi digelar Subbidang Perencanaan Perwakilan BKKBN Aceh di Banda Aceh sejak Senin (11/3) hingga Selasa (12/3) diikuti 43 peserta dari 23 kabupaten/kota di Aceh dan pejabat pengawas di jajarannya.
Sekretaris Perwakilan BKKBN Aceh Husni Thamrin mengatakan, tujuan kegiatan ini guna menyatukan pemahaman antara provinsi dan kabupaten/kota di Aceh tentang harmonisasi dan sinkronisasi anggaran program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga.
“Kita ingin adanya pemahaman yang sama baik mulai tahap perencanaan yaitu sinkronisasi perencanaan dana alokasi khusus Subbidang KB Tahun 2020 melalui e-planning atau aplikasi krisna, evaluasi pemanfaatan dan realisasi penggunaan DAK yang merupakan dana transfer pusat ke daerah,” kata Husni Thamrin.
Dengan adanya forum sinkronisasi dan koordinasi tersebut diharapkan pelaksanaan DAK (dana alokasi khusus) Subbidang KB terealisasi dengan baik.
Husni Thamrin menyebutkan, DAK Subbidang KB terdiri dari nonfisik dengan alokasi anggaran Rp98,8 miliar dan DAK fisik dengan alokasi anggaran sebesar Rp25,8 miliar.
Untuk Provinsi Aceh, sebut Husni Thamrin, jumlah DAK fisik 2019 mengalami kenaikan sebesar 2,6 persen dibandingkan pada 2018 yaitu Rp23,693 miliar. Sedangkan jumlah DAK nonfisik juga mengalami kenaikan 9,2 persen dibandingkan 2018 yaitu sebesar Rp96,271 miliar.
“Pada tahun ini, kita juga memiliki DAK penugasan khusus untuk percepatan penurunan stunting, berupa program bina keluarga balita kit stunting di tiga kabupaten kota denga anggaran Rp7,8 miliar,” imbuh Husni Thamrin.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Sahidal Kastri mengatakan, dengan adanya penambahan DAK SubbBidang KB diharapkan relisasi anggaran bisa tercapai 100 persen.
Sahidal menambahkan, pelaksanaan Program KKBPK tahun anggaran 2019 juga harus memperhatikan sinergisitas kegiatan antarbidang dan antarsektor dengan mengesampingkan ego untuk memperoleh satu tujuan dan sehingga tercapainya sasaran strategis BKKBN.
“Kami siap memberikan pendampingan kepada kabupaten/kota mulai tahap perencanaan, pengusulan, hingga pelaksanaan dan monitoring serta evaluasinya, sehingga apa yang ditargetkan dapat tercapau,” kata Sahidal. (Ria)