Senin, Mei 6, 2024
Google search engine
Beranda88 Warga Banda Aceh Terinfeksi COVID-19

88 Warga Banda Aceh Terinfeksi COVID-19

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kasus harian Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Aceh bertambah lagi sebanyak 160 orang, dan paling banyak warga Banda Aceh mencapai 88 orang. Sementara itu, pasien terinfeksi virus corona yang sembuh bertambah 56 orang, dan lima orang dilaporkan meninggal dunia.

“Sekitar 74,5 persen penambahan kasus baru di Aceh dalam 24 jam terakhir merupakan warga Banda Aceh dan Aceh Besar,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Senin (26/7/2021).

Juru bicara yang akrab disapa SAG itu menguraikan, penambahan kasus positif Covid di Banda Aceh sebanyak 88 orang, Aceh Besar 30 orang, warga Lhokseumawe, Aceh Tengah, dan Bireuen, sama-sama enam orang. Kemudian warga Langsa dan Pidie masing-masing empat orang.

Selanjutnya warga Aceh Utara dan Pidie Jaya masing-masing tiga orang. Berikutnya warga Bener Meriah, Aceh Barat dan Aceh Selatan, sama-sama dua orang. Sementara empat penderita baru lainnya masing-masing warga Aceh Tamiang, Sabang, Aceh Barat Daya, dan warga Simeulue.

Sementara itu, pasien COVID-19 yang sembuh di Aceh juga bertambah 56 orang, meliputi warga Aceh Barat 17 orang, Banda Aceh 13 orang, Aceh Barat Daya 10 orang, Aceh Besar tujuh orang, Lhokseumawe enam orang, Pidie Jaya dua orang, dan satu orang warga Aceh Singkil.

“Perkembangan kasus harian penting dicermati di lingkungan sekitar terdekat supaya dapat memberikan respon cepat dan tepat,” kata SAG.

Ia menambahkan, respon terpenting terhadap warga yang terkonfirmasi positif COVID-19,  tidak memberikan stigma negatif atau bersikap mengucilkan. Penyakit menular itu disebabkan oleh infeksi virus corona bukan akibat kutukan, dan siapa pun bisa mendapat serangan virus corona di tengah pandemi saat ini.

Selain menghindari stigma dan pengucilan, memberi dukungan kepada para penderita COVID-19. Mereka membutuhkan dukungan lingkungan sekitar dalam isolasi mandiri untuk proses penyembuhannya. Semangat gotong-royong dan saling meringankan beban menjadi niscaya di tengah-tenagah bencana non alam yang sedang kita hadapi saat ini.

“Saya kira semangat saling-membantu dan meringankan beban keluarga dan jiran tetangga masih sangat tinggi dan terawat di kalangan masyarakat kita, masyarakat Aceh,” imbuhnya. (Ria)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER